Saya sadar, saya punya keterbatasan, Ada ketikanya saya perlu melontarkan kemarahan saya dan biarlah dunia ini mengetahuinya. Sungguhpun begitu, selalu terbuka kemungkinan bagi saya menyalurkan tenaga dari kejengkelan, bahkan kemarahan, dan menyalurkannya bagi suatu kegiatan yang positif. bagaimana saja jadinya? bila saya marah, marah akan keterbatasan yang saya miliki, saya akan menciptakan sebuah pelarian. misalhnya saya sedang marah kesal dan jengkel dengan urusan kampus atau kantor yang dalam bidang sama, yakni tentang HUKUM, pelarian saya adalah SENI, mencari sejuta konsep untuk dibiakkan, menyadur semua ide dan inspirasi yang jauh dari sebuah tuntutan akademik.
ini sebenarnya bukan apa-apa. ini hanya soal saya yang masih berusaha untuk belajar ikhlas. antara masa lalu yang "telah" terjadi. "masalah" yang saya derita kadang menyita pikiran saya. sepersekian saya cuek terhadapnya, menganggap seolah ini tak pernah ada, menjalani aktifitas senormalnya, saya ini tergolong aktifis, hiperaktif tidak suka terlalu banyak diamnya, tinggalnya dan lain sebagainya. padahal karena adanya "masalah" ini saya tidak boleh terlalu demikian.
terkadang bila ia mengganggu aktifitas saya, saya kadang mengumpat,
"kenapa sih ini musti ada??"
saya istigfar. menyemangati diri, mau mengeluh sama siapa. takut orang2 bosan dan jadi "diam kasian" atau apalah namanya terhadap saya, dan saya tak ingin hal itu terjadi.
mungkin telah ada yang membuktikan bahwa orang yang memandang kehidupan ini dengan positif akan lebih kecil kemungkinannya untuk menderita sakit, daripada orang yang memandang kehidupan ini dengan pandangan yang negatif. Mereka juga memiliki lebih banyak tenaga.
Bila saya mengakui suatu hal yang negatif, maka itu bukan berarti saya meratapinya, tetapi saya menghadapi kenyataan itu dan berjalan terus. Dengan mengutarakan hal-hal buruk yang saya alami pada seorang teman,curhat dengan orang yang saya percayai, yang tak hanya bisa mendengarkan saja, tapi juga memberikan solusi...walau semua hal selalu berbalik pada saya sendiri nantinya. maka ada kemunkinan saya akan merasa lebih segar dan bertenaga. mungkin...
masa depan yang belum pasti terjadi, saya tau Tuhan selalu ada untuk orang yang senantiasa berusaha, man jadda wa jadda !!
terlalu banyak batas yang melintangi, saya kadang teriak,
apa ini sebenarnya penghalang???!!
dan sebelah diri saya yg lainnya pun menyahut,
bukan qi .. semangat qi... ini bukan penghalang....
pikiran saya, pikiran saya pun tak mau munafik. walau hati saya penuh dengan semangat...
bukankah Memang kebenaran harus diungkapkan,.ia dipakai untuk mengungkapkan hati nurani saya kan? bukan untuk mengejek orang lain dan memaksakan kehendak sendiri. saya tau bila mengungkap kebenaran selalu ada unsur risiko, cabaran, sukacita dan yang paling sering lagi adalah omelan, semua seakan salah saya, bila saya mengatakan saya merasakan begini-begitu, saya pasti ditimpali begini...
kan sudah dibilang... jangan begini...jangan begitu..kamu sih... nggak dengar...hahaha huff.. meski tau setiap omelan atau kemarahan adalah bagian dari rasa cinta dan sayang seseorang pada saya. atau saja saya bisa menganggap sebuah rasa yang namanya kasihan. memilukan sekali.
di sisi lain... saya tidak dapat menggali tenaga secara paksa.saya tidak dapat membangunkannya kalau saya tidak menggunakannya. Berdiam diri sebentar adalah sebahagian daripada setiap rencana tindakan saya kok. Tetapi jauh saya sadari sikap berdiam diri yang tidak disusuli dengan tindakan positif akan membuat saya lebih putus asa.
Hakikatnya, masih terdapat banyak sesuatu hal yang konstruktif dan kreatif untuk saya lakukan nantinya. walau saat ini cuma bisa disini, karena saya berbatas kini, atau karena saya sadar diri...
seseorang pernah berkata pada saya, bahwa selama hidup, kita tidak bisa bebas dari masalah karena masalah adalah bagian dari kehidupan., masalah tidak selalu berdampak negatif, tetapi juga bisa positif. Bila seseorang mampu mengatasi masalahnya dengan baik, maka
selain meningkatkan ketegaran juga menjadikan lebih matang dan dewasa. Intinya adalah bagaimana menghadapi masalah dan mengatasinya, serta apakah saya dapat belajar dari pengalaman yang saya jalani ini.
Dengan mengalami masalah, akan mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa hanya mengandalkan diri kita sendiri akan tetapi ada sesuatu di luar diri kita yang lebih berkuasa. keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan keyakinan
bahwa di balik masalah ada hikmah yang bisa diambil merupakan sikap positif
dan sehat.
Akhirnya, kalau saya sadar bahwa "masalah" saya ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan selalu ada cara untuk mengatasinya serta selalu ada hikmah di baliknya, maka saya tidak akan lari. karena saya dilahirkan untuk menghadapinya. dunia masih butuh orang seperti saya. saya harus tetap berjuang. InsyaAllah.
Ya Allah, semoga sakit & kepayahan yang kuderita tidak sia-sia !!
Post Comment
Post a Comment