Kemarin aku pernah memposting note di FB :
tidak bisa segelas teh manis mendamba untuk menjadi air laut yang asin.
begitu pula sebaliknya. Tidak ada awan yang mau menjadi serupa tanah untuk di injak.namun tanah pun tak pernah punya mimpi untuk menjadi sebuah awan. Terlebih pada setetes embun, tak mungkin dapat ia hadir di siang benderang tatkala kau telah menikmati hangat sengat mentari. Jadilah dirimu sendiri.Sampai suatu hari aku ditegur Tuhan, kira-kira seperti ini, aku (A), Tuhan (T) :
T : Qiah, mengapa kamu gak menghormati Aku dan bersyukur ?
A : ga Tuhan, aku sangat bersyukur dan menghormatiMu, bahkan selalu berdoa, memuji dan beribadah kepadaMu
T : Ah, itu kan hanya kelihatannya saja, tetapi sesungguhnya tidak sepenuh hatimu.
A : ga Ya Rabb, aku memuji dan menyembahMu benar-benar dari hati, bahkan sampai menangis.
T : Itu kan katamu, tetapi kenyataannya bertolak belakang.
A : Kok bisa sih, kan aku dah tiap hari berdoa, bahkan saat mau melakukan apapun selalu berdoa dulu, menjalankan kewajiban dan melaksanakan sunnah, serta menjauhi laranganMU
T : Qiah..., kamu benar-benar ga ngerti
A : Apa yang aku ga ngerti Ya Allah?
T : Qiah.... kamu suka menggerutu dengan kondisi fisikmu, itu artinya kamu ga menghargai apa yang Aku buat pada dirimu, wajahmu, rambutmu, tubuhmu dan semua yang kamu punya, Aku merancangnya dengan sungguh-sungguh, ga ada yang asal jadi, atau salah buat, semua pas untuk kamu. Aku membuat kamu khusus, beda dengan orang lain, special.
A : oooh (dengan wajah tertunduk malu) aku mengerti sekarang, ampuni aku Ya Allah, aku kira beribadah, berdoa, sudah cukup untuk memuji, dan bersyukur, namun ternyata, Engkau mau aku menerima diriku apa adanya dan benar-benar bersyukur.
Sejak saat itu aku gak lagi mengeluh atau menggerutu soal diriku, soal wajahku, soal tubuhku, dll. Bahkan sekarang apabila aku bercermin, aku melihat buatan tangan Tuhan yang istimewa, yang “limited edition” ini, yang unik dan benar-benar maha karya Tuhan yang luar biasa. Aku ga lagi menganggap diriku ciptaan asal jadi, melainkan ciptaan yang dibuat khusus, dan karena itulah aku sekarang bisa menerima diriku apa adanya dengan hati yang berlimpah syukur. “Ku istimewa, ku rancangan special dari Sang Pencipta”.
Jangan pernah minder dengan keadaan diri, karena Tuhan yang merancang kita, telah membuat kita sebagai “special edition” dengan keunikan dan keistimewaan masing-masing, karena itu kembangkan potensi yang sudah Allah berikan untuk kemuliaanNya, karena kita, anda dan saya, berharga di mataNya.
Post Comment
Post a Comment