Assalamualaikum
Kata "kasihan" mungkin bisa jadi pembuka jurnal ku kali ini
suatu malam saat pulang dari menghadiri sebuah event
saya melewati sebuah jembatan layang
dan pada saat lampu merah, kendaraan saya berhenti, dan saya langsung dihampiri oleh seorang nenek tua
dia membawa sebuah koran untuk dijual
dengan pakaiannya yang lusuh dan raut wajah yang penuh rasa lelah
dia meminta saya untuk membeli koran yang ada di tangannya
karena koran itu belum laku sejak pagi dijualnya
sambil mengambil gambarnya si nenek ini sempat saya tanyai
namanya siapa nek, tapi beliau tidak menggubrisnya, dia malah menolehkan wajahnya ke arah mobil yang lain, hendak menawarkan korannya
tapi ku panggil dan akhirnya korannya kubeli satu buah.
nenek itu tetap menggubris pertanyaanku tadi
arti kata "kasihan" membuat kita sedih pada suatu peristiwa namun kadang cenderung kita hindari dan jauhi, kita kebanyakan memilih untuk "pura-pura" tidak melihatnya. atau bahkan malah membenci hal tersebut, secara naluriah hal itu wajar barangkali, karena tidak setiap orang menginginkan menderita. namun jika dikaitkan dengan reaksi umum tentang kemiskinan pastilah yang muncul adalah rasa "kasihan"
bayangkan saja kalau pukul 22.00,- saat semua orang sudah bersiap untuk tidur lelap di kasur empuknya, seperti saya yang sedang duduk santai mengendarai sebuah mobil untuk menuju pulang kerumah, yang nyaman, dan dengan kesiapan tempat tidur yang sangat amat nyaman. dibandingkan nenek penjual koran ini, beliau masih berdiri dipinggi jalan di pemberhentian lampu merah, di bawah kolong jembatan layang. berusaha mendapatkan rejeki dengan sisa-sisa kekuatan yang ia punya, sisa-sisa umur yang ia miliki.
beliau dan orang-orang miskin lainnya tetaplah manusia, hormati mereka, sapalah mereka dengan ramah
berteman dan kenallah mereka selayaknya saudara atau teman bahkan keluarga
jangan menjauhi mereka
mereka adalah tetangga-tetangga yang menginginkan arisan yang lebih dari kita bayangkan
meski kemisinan tak dapat dipungkiri ia bisa membawa dampak positif juga
dari kemiskinan kita bisa belajar untuk lebih rendah hati
membuat kita tak berdaya sehingga kita senantiasa meminta Rahmat Allah SWT dan selalu bersyukur untuk di setiap keadaan, karena kemiskinan bisa menimpa siapa saja.
Nenek tua penjual koran ini secara tidak langsung telah mengingatkan saya
dan memancing kesempatan saya untuk belajar ikhlas dan bersyukur.
sekian jurnal kali ini
semoga bermanfaat
wassalam ^_^
like this post
ReplyDeleteLike this one. :(
ReplyDeletethankyouuuu ^_^
ReplyDelete