Assalamualaikum wr. wb
suatu malam, kemarin 25 juni 2012 aku "dihampiri" seorang teman yang kukenal belum lama ini
dari sosoknya, aku mengaguminya :) seorang pria yang lebih muda 2 tahun dari saya
sy tidak perlu menyebutkan namanya, sy menjaga identitasnya sbagai bentuk penghargaan saya terhadap pertemanan ini... disini saya hanya menyalurkan pemikirannya saja.
awalnya dia tau saya partisipan atau orang yang mendukung gerakan #IndonesiaTanpaJIL
karena di recent updates saya selalu menghastag ITJ (IndonesiaTanpaJil) mungkin dia penasaran. sebelumnya memang pernah dia nge-BBM tentang pro-nya saya terhadap FPI tapi itu tk berlangsung lama dalam diskusi dia hanya bertanya "Qiah pro FPI ya.." saya jwb sesingkat mungkin "iya" dia hanya membalas dengan ketika "hmmmm..." kemudian selesai :)
setelah itu dia mulai masuk ke pembahasan pertama
yang mempertanyakan pendapat pemikiranku terhadap
keberadaan Jaringan Islam Liberal di Indonesia.
aku berusaha menjawab sedemikian saja.
Namun rupanya jawabanku memberi jalan padanya
untuk menyatakan bahwa pemikiranku sempit
terhadap apa pendapatku tentang hadirnya JIL di Indonesia.
untuk menyatakan bahwa pemikiranku sempit
terhadap apa pendapatku tentang hadirnya JIL di Indonesia.
hmmm... dari sini aku bisa nebak, dari awal dia bertanya,
dia sudah termasuk salahsatu yang membela
hadirnya Islam Liberal dengan alasan
umat Islam menjamur di dunia.
dengan mengingatkan saya bahwa Indonesia bukan negara islam, dan melarang saya untuk menguniversalkan agama islam. tentu saja menguniversalkan pendapat pribadi berbeda dengan menguniversalkan suatu agama apalagi Islam. misalnya saya membuat pernyataan trus memperlihatkan semua orang di “kelas”, kelompok, atau keluarga Anda dan merasa mereka punya pikiran yang sama, berarti saya menguniversalkan pendapat pribadi. Contohnya, sy bilang, “Semua orang sudah tahu” atau “Orang-orang tahu, kok, apa yang saya katakan pasti benar.” pastilah orang akan ada yg meledak. nah tapi kalau Islam yang di universalkan siapa yang bisa menolak kebenarannya sedangkan kebenaran ttg agama itu ada pada Agama Islam.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali- Imran : 19)
“Dan siapa yang menginginkan selain Islam sebagai agamanya maka tidak akan diterima darinya agama tersebut dan dia di akhirat termasuk orang- orang yang merugi.”
(QS. Ali Imran : 85).
dan sudah barangtentu saya gak mau termasuk kedalam golongan orang yang merugi.
tapi sy biarkan saja dia menjelaskan lebih dulu, untuk mengetahui bagaimana dia dalam diskusi yang dia buka sendiri apakah dia memakai Otak tanpa Hati atau Hati tanpa otak :D juga apakah pantas saya meladeni.
disini saya lupa pertanyakan "pengembangan pemikiran islam" seperti apa yang dia maksud, setau saya, papa saya pernah ngasih tau bahwa Pengembangan pemikiran Islam dibangun dan dikembangkan berdasarkan anggapan dasar atau paradigma tertentu. Di atas asumsi inilah berbagai perspektif dan metodologi pemikiran keislaman ditegakkan, ada yang namanya pemikiran arab, pemikiran tradisional (salafiah) dan sbgnya. lagipula Setiap disiplin keilmuan dibangun dan dikembangkan melalui kajian-kajian atas sumber pengetahuannya. Sumber pemikiran Islam adalah wahyu, akal, ilham atau intusi dan realitas. tidak sesukasuka hatimu berpikir yang kamu mau saja. tapi #ahsudahlah :) dia pun lanjut...
barusan aku mempertanyakan "akan berdiri 72 bendera Islam"
dia tau akan hal itu darimana? kenapa bisa dia tau perkataan Nabi yang demikian
sedangkan ketika ditanya dalam surah apa Nabi berkata demikian, dalam hadist apa...
dia menjawab dengan senyuman ttg ketidak percayaannya dia terhadap surah dan hadits
lantas? darimana dia tau ada Nabi dan perkataan Nabi?
hadis benar-benar ada karena Nabi Muhammad pernah ada dan pernah hidup di dunia ini.
Orang yang percaya pada Nabi Muhammad pasti percaya terhadap eksistensi hadis.
Nah dia tau bahwa Nabi pernah berkata "Sepeninggalku akan berdiri 72 bendera Islam"
saat ditanya, dia malah jawab tidak percaya sama Hadis dan surah2.
Sebagai manusia, pada saat itu beliau berkata-kata, berbuat sesuatu, bersikap terhadap sesuatu, dan melakukan segala aktivitas kehidupan lainnya. Orang yang mengingkari hadis adalah orang yang tidak percaya pada eksistensi Nabi Muhammad. beralasan dong bagi saya kalauorang yang tidak percaya pada keberadaan hadis disebut kafir. kan? :)
duaaaaarrr !!!
disini saya sudah mulai malas menanggapi semua pernyataan dan pertanyaannya
ada banyak tebak2an saya terhadap diri dia ini
antara dia putus asa terhadap keberadaan Tuhan dalam dirinya sendiri atau karena dia hanya mau membangga2kan proses pemikirannya yang luar biasa sepenuhnya memakai Logika
atau karena dia kebanyakan membaca buku Filosofi liberal/barat?
papa saya pernah mendapati saya baca sebuah buku yang judulnya "Sophia" Karya Jostein Gradier" buku itu tentang filosofi dari pemikiran seorang anak kecil yang diajarkan oleh ayahnya. papa saya berujar,
"Nak, kalau mau membaca buku filosofi, carilah filosofi Islam. jangan filosofi barat (liberal) secara tida langsung pikiranmu teracuni dengan "iya ya? bener juga ya?" dan menyurutkan keyakinanmu.
temanku ini masih terus lanjut mengetik....
disini sudah terbukti, temanku ini sangat amat perlu dikasihani, sudah jaman gini dia masih jadi "Pencari Tuhan" temanku yang bimbang, meragukan keberadaan Tuhan dalam dirinya sendii, sungguh dia udah kehilangan sama sekali rasa keimanan terhadap keberadaan tuhan, bencana. saya bisa bilang dia benar-benar kehilangan kesempatan untuk menikmati taman firdaus.
#AhSudahlah :D
semoga postingan kali ini bermanfaat dan bisa jadi bahan perenungan kita bersama
sebagai akhir post, saya share link ini :
WUJUD dan SIFAT ALLAH
Wallahualam bishawab semoga kita termasuk golongan yang terselamatkan. aamin.