assalamualaikum wr.wb.
postingan kali ini saya akan ngebahas hal yang sebenarnya ringan dan biasa aja tapi dianggap berat dan dilebih-lebihkan serta dibuat rumit sama masyarakat loh. hehehe apa yah itu? ada yang bisa tebak? kalau dilihat dari judul postingan mungkin masih agak abu-abu ya. yang pasti sudah bisa memberi bayangan. "Lihat istrinya!" istrinya siapa? heheheh. kemarin 22 january adalah hari dimana seluruh lapisan masyarakat sul-sel menggunakan hal pilihnya untuk memilih gubernur baru masa jabatan 2013 hingga 2018 dan ada 3 kandidat yang ada didalam surat suara. yang pertama itu adalah Bapak Ilham-Azis, kedua Bapak Shahrul Yasin-Agus, ketiga Bpk Rudianto-Nawir. beberapa bulan lamanya mereka berkampanye mengutarakan/menyampaikan visi dan misi mereka masing2 untuk masa depan sul-sel mendatang. disini hanya dua kandidat yang agak "bold" dikalangan masyarakat. termasuk sekitar lingkungan saya tinggal. yakni Bpk. Ilhamm-Azis dan pasangan Bpk. Shahrul Yasin-Agus. nah mungkin yang jd pertanyaan saya pilih siapa? hehehe oke disini saya akan mengurai alasan saya memilih si calon gubernur :D saya sempat bimbang juga loh milih siapa bagusnya. melihat semua biografi para kandidat dan penelitian dari hasil kampanye masing-masing kandidat cukup menggiurkan juga. hingga pada suatu hari, saya akhirnya bisa menentukan juga pilihan saya :) saya memilih pasangan Ilham Azis. alasannya? . nah coba balike ke judul postingan saya :)
Mungkin bagi banyak orang mereka punya alasan kuat dan mendasar terhadap pilihannya bukan? begiupun saya. kalau yang lain memilih karena sang calon begini dan begitu apalagi yang ada hubungan keluarga. tentu saya juga bisa memilih dengan cara pandang saya kan? :)
pertama :
saya membandingkan berita yang masuk tentang para calon ke media-media dan dari mulut ke mulut hihihihi. dan saya agak lebih banyak menerima berita negatif ttg pak SYL dibanding pak Ilham. lantas apa penelitian versi saya berakhir disitu? tidak.
kedua :
saya lanjut lagi tentang bagaimana mereka membangun suatu daerah. pengamatan saya yang terbatas dan sedapatnya saya ketahui, Pak SYL lebih sering membangun tempat2 hiburan (seperti bugis waterpark, lapangan golf dan lainnya) sedangkan Pak Ilham lebih kepada tempat ibadah (Masjid terapung), tempat pengingat sejarah (anjungan city bugis mandar) dan reklammasi beberapa kawasan menara/kantor2 pengusaha yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan. menurut saya ya lebih banyak manfaatnya tempat ibadah dan kantor kan daripada tempat hiburan :) meski semua sama2 ada manfaatnya.
ketiga :
saya melihat keluarganya, istri dan anak-anak mereka :) keluarga SYL sering dikabarkan dengan tagline berita kurang menyenangkan walaupun semua anak2nya terjun didunia politik.entah itu kenyataannya atau hanya fitnah, tapi darimana ada asap kalau tidak ada api kan? :D nah terakhir ini adalah membandingkan istri mereka. Ibu Aliya (Istri dari pak Ilham) mengenakan jilbab dan kesederhanaannya yang memukau. juga istri dari pak Asiz. benar-benar pasangan yang Nasionalis Religius :) berbeda dengan Istri pak SYL yang sama sekali belum mengenakan hijab. pikiran saya kalau pak SYL belum bisa memimpin istrinya untuk mentaati anjuran agama, bagaimana nanti bisa memimpin provinsi untuk taat pada peraturan pemerintahan? heheh tidak sampai disitu saat saya mempublish alasan saya ini tentang hijab para istri sang calon gubernur. banyak yang menyerang saya dengan beberapa opini mereka juga tentang hijab. padahalnya membagas penggunaan Hijab bukanlah tentang bagaimana kita mengurai opini kita tapi bagaimana kita menyadur isi alquran kan? :)
ada yang bilang politik tidak boleh dikait2kan dengan agama, saya akan balik saja. yang tidak boleh itu Agama yang dikait2kan dengan politik. Rasulullah juga berpolitik kok. banyak "orang-orang"nya Pak SYL sering bilang, kalau pasangan Ilham Asiz ini berlindung dibalik sosok religius. lantas kenapa?
Dalam perspektif Aristoteles dan para filosof Yunani pada umumnya,
politik dimaknai sebagai segala sesuatu yang sifatnya dapat
merealisasikan kebaikan di tengah masyarakat. Imam Syafi’i memberi definisi bahwa politik adalah hal-hal yang
bersesuaian dengan syara’. Pengertian ini dijelaskan oleh Ibnu Aqil
bahwa politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekati kemaslahatan
bagi manusia dan lebih menjauhkan dari kerusakan meskipun gak
digariskan oleh Rasulullah saw atau dibawa oleh wahyu Allah Ta’ala.
trus juga kan politik bisa dimaknai secara lebih luas sebagai
kepedulian terhadap berbagai dinamika dan persoalan umat. Hasan Al Banna
menyebutkan politik adalah hal memikirkan persoalan-persoalan internal
maupun eksternal umat. Yang dimaksud dengan internal adalah “mengurus
persoalan pemerintahan, menjelaskan fungsi-fungsinya, merinci kewajiban
dan hak2nya, melakukan pengawasan terhadap para penguasa untuk
kemudian dipatuhi kalomereka melakukan kebaikan dan dikritisi kalau melakukan kekeliruan”. Sedangkan sisi eksternal politik dalam wacana Al Banna itu
“memelihara kemerdekaan dan kebebasan bangsa, menghantarkannya mencapai
tujuan yang akan menempatkan kedudukannya di tengah-tengah bangsa lain
serta membebaskannya dari penindasan dan intervensi pihak lain dalam
urusan-urusannya”.
Nah Karena persepsi semacam inilah Al Banna dengan tegas
mengatakan, “Keislaman seseorang menuntutnya untuk memberikan perhatian
kepada persoalan-persoalan bangsa”.
lalu kemudian kemarin saya mencoblos nomor 1 :)
Post Comment
Post a Comment