Euphoria tahun baruan masehi masih cetar membahana di musim
ini…
semua pada jalan kepusat kota . niatnya pun macam-macam, ada yang niat
Cuma liat kembang api sambil jalan-jalan sama keluarga, ada yang niat foto-foto
dan lain sebagainya.
Memang merayakan apa saja itu urusan masing-masing orang
tapi ada batasan-batasan perayaan yang harus di jaga. Sebagai muslim tentunya, kita tau kalau tahun
baru hijriah kita sudah lewat yang artinya kita harus berhijrah, harus move on
dari semua kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat di masa lalu. Harus
punya resolusi yang lebih baik kalau harapan di tahun lalu belum terwujud, maka
kita harus tetap gencar mewujudkannya. Gencar juga mencari hikmahnya. Sembari
tetap berusaha dan berdoa kepada Allah.
Ada satu yang membingungkan kenapa euphoria malam pergantian
tahun di lakukan dengan menembakkan kembang api ke langit. Dan tentunya kita
tau juga kan harga kembang api itu puluhan ribu, cantik sih dilangit
kelihatannyaa seperti bunga. Tapi kalau dipikirkan, untuk apa ya? Apa coba
manfaatnya selain indah dimata dan kenapa musti pada saat pergantian tahun
diheboh2kan? Saya akhirnya coba searching di internet asal muasal kembang
berapi itu dan apa tujuan adanya kembang api . buat apaan ? hohohohoh dan ini dia yang saya temukan dari www.pantonanews.com
Sejarah
kembang api bermula dari China. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak yang
secara tidak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yang ada
di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat), belerang (sulfur),
dan arang dari kayu (charcoal). Ternyata, campuran ketiga bahan tersebut
merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar.
Jika
mesiu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya,kemudian sumbu itu
dibakar, maka mesiu itu akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan
keras. Petasan ini kemudian dipercaya dapat mengusir roh jahat. Kemudian
petasan jenis ini dipakai juga pada perayaan pernikahan, kemenangan perang,
peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.
Dikemudian
hari dibedakan antara kembang api dan petasan. Kembang api akan melesat ke
udara begitu sumbunya dibakar, sedangkan petasan hanya mengeluarkan suara
ledakan tanpa diiringi pancaran api berwarna-warni.
Pada
perkembangannya, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna-
warni, seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Warna merah berasal dari
strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal
dari barium, dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke
dalam kubus kecil-kecil yang disebut star.
Star inilah yang menentukan warna
dan bentuk bila kembang api itu meledak nantinya. Kumpulan star dimasukkan ke
dalam silinder yang terbuat dari kertas atau plastik. Kemudian dimasukkan pula
bubuk mesiu serta sumbu untuk menyalakannya.
Di
Indonesia, munculnya petasan itu bermula dari tradisi Betawi yaitu pada saat
pernikahan orang Betawi yang pada umumnya menggunakan petasan untuk memeriahkan
suasana dengan meniru orang Tionghoa yang memang banyak bermukim di sekitar
mereka. Kembang api yang sudah masuk ke wilayah Indonesia kebanyakan dari
negara Hong Kong, China, dan Taiwan. Ketiganya dikenal sebagai pengekspor
kembang api dunia.
Post Comment
Post a Comment