Assalamualaikum wr.wb
wah ternyata udah 2014 dan ini postingan pertama di tahun ini padahal sudah bulan maret aja :D super telat nengok dan nyetor di blog. sekarang di tahun 2014 ini saya berstatus bumil alias ibu hamil heheh alhamdulillah usia kandungan saya sekarang sudah 5 bulan yang artinya sudah setengah jalan menuju proses lahiran. loading 50% nih hehehe.
ooiya saya mau berbagi bagaimana saya menjalani hari sebagai status yg sudah menjadi ibu hamil. Alhamdulillah, Allah memberikan kemudahan bagi saya untuk cepat hamil...jadi saya ngga perlu lagi mencari-cari info bagaimana cara cepat hamil. Dulu sebelum menikah sempat ada ketakutan dalam diri saya kalau-kalau tidak bisa hamil, tapi ternyata ketakutan itu tidak terbukti. dipostingan saya sebelumnya sudah sempat cerita soal reaksi dan kondisi tubuh menerima nyawa baru. yah mual muntah dan cepat capek. tapi itu hanya pada awalnya saja sih. Selama saya hamil, alhamdulillah ngga ada keluhan yang berarti karena saya tidak mengalami morning sicknes yang terlalu lama. Saya juga ngga ada masalah dalam soal makan, apapun makanannya bisa dengan mudahnya saya lahap. Selain itu ada juga ketakutan mengenai sensitifnya hamil pertamakali, banyak sekali cerita tentang keguguran dan lainnya. Tapi saya disarankan untuk terus berpikir positif dan senantiasa berdoa untuk kekuatan janin saya.
Ohiya waktu Masuk di minggu ke 11 kehamilan saya berencana Jakarta menemani suami tapi kata orangtua harus izin dokter dulu. Banyak hal yang bikin khawatir kalau ibu hamil naik pesawat dan sebagainya. Kiri kanan saya cari informasi apakah aman naik pesawat untuk ibu hamil muda? Rupa2nya amab aja loh asalkan si ibu tidak punya gejala sakit yang macam2 selama hamil, asalkan si ibu juga vit semua tergantung kekuatan ibu saja. Jadilah saya periksa ke RS pertiwi ditemani ummi. pertamakali mendaftarkan diri di RS pertiwi sebelumnya sudah mencari juga informasi tentang dokter kandungan yg bagus di Makassar. Banyak saran dari teman-teman menganai dokter yg bagus ditempat mereka periksa. Tp saya memutuskan untuk periksa diRS pertiwi saja, sebenarnya jg karena saran ummi sebab semua kekuarga lahiran disana rata-rata dan ternyata saya juga dulu alumni baby yg lahiran disana hehehe. Pertama mendaftar disana periksa darah dan berat badan kemudian dianjurkan ke poligizi. Alhasil di minggu ke 11 kehamilan saya di "ceramahi" tentang gizi soalnya ibu dokter ahli gizinya bilang saya kurusan harusnya berat badan saya tiap bulan bertambah 1kg tp ini masih tetap 45 aja. Disarankan makan ini itu yg bergizi dan yg menambah berat badan biar janin juga bertumbuh didalam. Uhuhu... Padahal makan saya lancar kok saya termasuk orang yg senang makan. Orang makassar bilang "balala" tapi BB jarang naik turun tetap di 45 aja terus. Habis dari poligizi langsung ke dokter kandungan. Suami saya meminta sebekumnya kalau periksa kandungan cari dokter yang perempuan waktu itu di Pertiwi untungnya ada dokter Hj.Susiawaty yg menangani. Saya diizinkan ke Jakarta karena alhamdulillah kandungan saya kuat dan kesehatan serta stamina saya normal walaupun tetap harus selalu makan pada jam jam tertentu yg disarankan. Waktu itu juga diberi obat penambah darah dab nutrisi untuk janin. Karena saya malas minum susu hamil hehe..
Setelah mengabari suami bahwa inshaAllah saya bisa berangkat ke Jakarta, saya mulai packing ini perjalanan pertama saya sebagai ibu hamil dan kerinduan untuk selalu berdua bersama suami semakin menggebu hehe.. Saya juga pengen bangun dipagi hari dan menyiapkab seragam suami untuk pergi kekantor karena selama itu suami ke makassar pada saat cuti/libur mingguan aja.
Waktu itu suami langsung beliin tiket Batik air. dan saya pun berangkat sendirian dianter sama ummi dan tante2 sampe dibandara aja. Waktu dibandara disaranin minta kursi yang didepan2 bilang kalau sy bumil tp perut blum kentara dan surat keterangan dokter lupa saya ambil tp syukurlah karena checkin lebih awal jd bisa duduknya didepan. Sebelum berangkat saya sempat mengabari keluarga yang ada di jakarta untuk menjemput ada om tante dan sepupu. Tentunya suami juga. Berangkat waktu itu ashar, diatas pesawat saya gak berhenti dzikir dan istigfar sambil memegangi perut saya juga mengelusnya sambil membatin "assalamualaikum nak, kita skrg lagi diperjalanan.. Yang juat ya didalam sana... Biar bisa ketemu papa.." dan dua jam penerbangan dengan Batik air. Keluhan saya hanya saat pesawat landing caranya kasar sekali. Not recomended untuk bumil. Akhirnya pun sampai di bandara soekarno hatta. Sempat beberapa menit menunggu suami karena masih diperjalanan. biasa jakarta macet.
Alhamdulillah sudah bisa bertemu dengan suami. Dari bandara ada om dan sepupu yang menjemput. Kemudian saya dan suami diantar ke kos-an tempat dimana suami berkediaman selama bekerja di Jakarta. Daerahnya di Rawamangun, Jl. Pisangan lama 3 pulogadung jakarta timur. Pas dibelakang kantor beacukai pusat ahmad yani. Perjalanan lancar cuma sedikit kecapekan aja sih dibawa tidur aja :)
Dan lalu...selama disana weekend bareng suami di jakarta, suami dan om mengajak ke ancol beach. perjalanan menurutku terjauh yg bs saya gapai di jakarta. Soalnya saya masih gampang merasa capek, jalan sebentar sudah kelelahan dan harus duduk sebentar untuk memulihkan tenaga kembali. Ehehehe
Bahagianya bisa berduaan dengan suami.. Tinggal berdua dengan suami. Tapi dilain sisi... Saya termasuk orang yang baru pertamakali meninggalkan kampung halaman. Alias merantau, puluhan tahun sama orangtua terus gak pernah keluar kota tanpa keluarga. Jd baru kali ini merasa jauh dari orangtua ke jakarta bersama suami. Kadang ada kesedihan tersirat saat suami sudah kekantor saya dirumah aja sendirian . Pertengahan januari saya memutuskan untuk "tutup buku" sebagai karyawan di perusaahaan tempat sy bekerja karena pilihan saya yang inshaAllah hingga akhir hayat mendanpingi suami. Tugas atau peran utama yang harus dijalankan oleh seorang muslimah yang telah menjadi istri dan ibu adalah mengurus rumah tangga, mendidik anak, menjaga harta suami, menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang tak kalah beratnya dari pekerjaan suami untuk mencari nafkah. Saya ingin mempelajari itu dulu. :)
Saya hanya 3 minggu lebih untuk pertama di Jakarta nemani suami. Belum permanen. Setelahnya saya kembali lagi ke Makassar dan tetap merencakan untuk ke Jakarta lagi.
Post Comment
Post a Comment