Assalamualaikum wr.wb
adalah muncul tersendiri waktu untuk nge blog :D dan kali ini saya nge blog langsung soal cerita lahiran saya. seperti biasanya suka bingung mau mulai darimana dan bagaimana memaparkannya..
tanggal 24 Juli 2014 hari kamis pukul 21.05 WITA di RS. Pertiwi Makassar, lewat jalan persalinan normal. telah lahir putra pertama saya, yang saya beri nama Zayyidan Ali Mannaba.
usia kandungan saya waktu itu 38 minggu 3 hari, menurut USG dan diagnosa dokter. tapi kalau hitungan haid terakhir, sisa satu hari lagi, pas sembilan bulan.
Rabu, 23 juli 2014
awalnya waktu hari Rabu, 23 juli 2014 karena menjelang hari raya idul fitri saya masih aktif menyetir mengantar ummi dan tante berbelanja. memang sejak usia kandungan saya 8 bulan, saya masih sering membawa kendaraan sendiri dan alhmdulillah tidak ada kendala atau gejala yang membahayakan terhadap saya dan kandungan saya. hari yang sama waktu itu saya menyempatkan diri untuk mengurus surat rujukan dari puskesmas ke Rumah Sakit untuk proses partus yang di prediksi Agustus pekan pertama. dan karena saya memakai BPJS suami, saya diharuskan meminta surat rujukan dipuskesmas andalas, makassar. jam 08.00 pagi skali saya sampai di puskesmas, trauma ke puskesmas jam 10, atau lebih karena puskesmas cepat skali tutup dan suka malas melayani pasien kalau sudah tutup walaupun masih banyak pegawai berleha2...
saya sempat juga memeriksa kandungan saya ke bidan yang ada disana, saya ditanya katanya apakah sudah ada gejala lahiran seperti keluar lendir atau flek, saya jawab tidak. bidannya sih memang sudah menebak katanya bisa jadi saya lahiran dalam waktu dekat di akhir bulan juli. tapi karena saya jawabnya tidak ada gejala apa-apa ya dilanjutkan ke pemeriksaan soal ASI.
setelah mendapat surat rujukan, saya awalnya berniat langsung pulang saja dulu nanti hari Jumat baru bawa surat ruukan ke RS pertiwi bareng suami, sambil nunggu suami tiba mudik dari Jakarta. tapi entah kenapa mungkin karena masih pagi, jam 10an saya skalian saja ke RS pertiwi sendirian, karena ummi sama tante sudah di drop sebelumnya di pusat perbelanjaan :D
sampai di RS pertiwi, tinggal serahkan surat rujukan, ditanyain sama pegawainya, mau periksa skalian? hmm.. boleh deh skalian USG lagi, tanyakan bagaimana posisi cadebay, karena waktu itu usia 35minggu cadebay blum masuk panggul. saat si USG saya malah kaget, diagnosa dokter bilang, ketuban saya sedikit sekali, tiba-tiba! dan katanya dicurigai bocor halus lewat pipis, dan berat cadebay juga hanya bertambah sedikit, dari 2,1kg menjadi 2,5kg katanya harusnya sudah mencapai 2,8kg atau lebih, saya dibilang malas makan... padahal merasanya saya banyak makan kok. dokter bilang ketuban yang sedikit ini membahayakan untuk janin. saya deg-deg-an bercampur sedih....kenapa bisa ya Allah.. tibatiba periksa tiba2 dibilang begitu. kembali lagi saya di tanya, apakah ada keluar flek atau darah? merasa sakit ? atau kontraksi? semua saya jawab tidak! karena memang saya tidak merasakan apa-apa, seperti biasanya saja. dan cadebay juga aktif bergerak seperti biasanya. akhirnya dokter menyarankan : "Kalau janinnya tidak bergerak seperti biasanya,.. gerakannya melambat, segera kerumah sakit ya... karena ini ketubannya sudah sedikit sekali..."
Selesai periksa, saya coba mengajak debay ngobrol, meyakinkan diri bahwa semua baik-baik saja, didalam mobil sempat menangis tapi saya sadar , calon ibu tidak boleh stress, harus terus berpikiran positif, bisa saja diagnosa dokter salah! lagian cuma dokter Asisten juga!! hu! ayo nak selagi camama tidak merasakan apa-apa dan cadebay juga alhamdulillah masih aktif bergerak, keep smile :)
sesaat setelah itu ada ajakan makan siang dari teman saya, Vivy, kebetulan dia non muslim jadi bisa makan siang bareng pas bulan puasa :D nongkrong di MP sambil menunggu ummi selesai belanja, ba'dha ashar saya pulang kerumah. tiba dirumah jam lima sore, ikut berbuka puasa makan nasi sama orang rumah, malah sempat tertidur sebentar. bangun kira-kira masih jam sembilan-an saya ke kamar mandi buang air kecil, setelah buang air kecil....
"Pluk..!!"
ada darah keluar, spontan saya kaget, tulang-tulang saya seperti di lolosi satu persatu, perasaan saya jadi tidak enak, saya agak teriak memanggil ummi,..sementara darah itu terus mengalir, meski tidak begitu banyak tapi kental. ummi langsung memakaikan saya sarung, tante memanggil om untuk segera membawa saya ke Rumah Sakit karena katanya itu sudah tanda lahiran. tapi anehnya saya tidak merasakan sakit apa-apa yang lazimnya orang mau melahirkan. tapi segera keluarga membawa saya ke Rumah Sakit Pertiwi malam itu juga.
masuk ke ruang bersalin, di periksa katanya masih bukaan satu. ummi meminta apa bisa pulang dulu atau bagaimana, tapi kata dokter, saya sudah tidak bisa pulang, saya disuruh jalan-jalan tapi dilarang naik turun tangga karena ketuban saya sedikit. akhirnya saya menginap di RSIA, kemudian ummi mulai mengabari papa yang barusaja pergi keluar kota, pare-pare tempat dinasnya, dan tentunya ke suamiku di jakarta. saya dan suami sempat telponan. suami memberi semangat, mengabari mertuaku dan memohon doa agar dilancarkan proses persalinan.meski berharap suami ada saat proses persalinanku menyambut bayiku ke dunia, tapi apa mau dikata semua Qadarullah. dari yang harusnya besok saya berencana menjemput suami di bandara, malah jadi menginap di RSIA untuk proses melahirkan. saya harus semangat. tetap berpikirian positif dan tidak boleh merasa sedih-sedih. malam itu malam yang panjang, saya lalui meski dengan tidur sebentar.
Kamis, 24 Juli 2014
tapi hari Kamis, 24 Juli 2014 jam 4 subuh darah semakin banyak keluar, dari kamar inap saya di bawa kembali ke ruang bersalin, diperiksa lagi masih bukaan satu dan masih sempit, sampai saat itu saya tidak merasakan sakit sedikitpun. setiap cadebay diperiksa denyut jantungnya setiap 30 menit bertambah 5 , sampai pukul 9 pagi hari Kamis denyut jantungnya mencapai 145 detakan per menit, saya kembali ke kamar inap. kebetulan di RSIA pertiwi ada tante yang bertugas, beliau menyarankan untuk operasi SC karena ketuban sedikit dan denyut jantung cadebay semakin meningkat yang jadi tanda kalau dia sudah menuju pintu lahir. ummi musti meminta izin papa dan saya juga harus mengabari suami hal ini. papa dan suami berharap yang terbaik katanya kalau SC jalan terbaiknya ya tandatangan saja sambil menunggu dokter datang.
Saya kembali sedih, sedih karena tidak ada suami mendampingi dan harus SC. siang jam 12 dokter datang. tidak serta merta saya diajak masuk ruang operasi tapi dokter menanyakan diagnosa kembali, kenapa saya mau di SC ? apakah memang jalan melahirkan normal sudah tidak bisa? saya kembali di USG dokter Hj.Susiawaty dan dokter Jhonshon. mereka bilang, memang ketuban saya sedikit karena hanya sekitar 400 cc normalnya ketuban itu 500cc tapi itu "cukup' untuk janin yang hanya memiliki berat 2,55kg "Sayang sekali ini kalau mau di SC, janinmu kecil sedangkan panggulnya lebar, ketuban cukup. jadi tidak usah SC, kalau tidak merasakan sakit, bagaimana kalau saya rangsang karena memang anak ini sudah dipintu lahir."
Alhamdulillah!!!
saya tidak jadi SC, bisa normal dengan bantuan perangsan. jam 15.00 wita obat perangsang dimasukkan lewat miss V langsung, dan 30 menit kemudian saya sudah mulai merasakan sakit yang menembus kebelakang panggul saya, jeda sakitnya tiap 30 menit, reda, kemudian sakit lagi. dan seterusnya. sampai saya tak bisa tahan. sakit sekali ya Allah. sempat saya kehilangan kesadaran, berteriak kesakitan, tapi untunglah ada ummi menggenggam tanganku dan menuntun agar saya istigfar sambil terus ambil nafas, tarik nafas dan keluarkan. tapi sakit itu terus datang, saya juga merintih sambil bilang, "Ummi.. operasi saja ummi...tidak bisa ka...tidak tahanka..." ummi terus mengelus panggulku, dia mendengnarkan rintihan saya, tapi menjawab dngan "Jangan bilang begitu nak, nanti anakmu didalam rahim dengar... kenapa ibunya tidak bisa? kasihan anakmu, memang begini nak jalannya berjihad..."
sakit itu terus datang, lima jam lamanya, hingga pukul 20.00 Wita saya sudah mulai merasakan sakit yang berketerusan, bahkan merasa ingin buang air besar, saya sudah tidak bisa membedakan mana air seni dan mana air ketuban saya yang keluar, yang jelas sayup-sayup saya mendengar para suster bilang "ketubannya sudah pecah ya, siap-siap perlengkapan partusnya..."
Allahu Akbar !!!
saya tidak bisa menuliskan rasanya melahirkan.
saya diminta berkuat pada saat saya merasakan sakit,.yang saya ingat saya berkuat (ngeden) itu 3 kali dan kemudian.... Allahu Akbar,.!!! saya mendengar tante yang mendampingi saya lahiran bilang "Alhamdulillah, sudah lahir, A'ji...laki-laki..."
tapi saya tidak mendengar tangisan anak saya. samar-samar saya hanya mellihat bayi kecil, anakku itu diangkat suster untuk menuju ruang sebelah...
saya masih dalam keadaan sadar, sambil bertanya kepada dokter yang masih menekan perutku, "Dokter, anakku,.." belum sempat saya lanjuut pertanyaan, dokter menyahut, "Iya anak ta sehat. rileks dulu sekarang ya..." alhamdulillah. meski begitu saya masih khawatir, tante yang mendampingi saya lahiran juga sudah keruang sebelah.
Kemudian datang Anha, teman komunitas yang juga merangkap sebagai bidan di RSIA Pertiwi yang juga hadir kebetulan jam tugasnya. anha bilang sesuatu yang membuat khawatir tapi juga melegakan, "Kak Qiah... anakta terlalu lama di pintu lahir jadi dia tidak menangis waktu keluar dari rahim, dibawa ke ruang sebelah untuk dibantu pernafasan o2 karena tangisannya merintih-rintih, tidak kencang. tapi tidak lama kok.. kalau dalam 3 jam dia belum menagis, dia di inkubator dulu." Anha juga memberitahu kalau seluruh keluarga saya terutama papa dan ummi sangat bahagia hingga sujud syukur.
ya... Rabb... lindungi Anakku.. si kecil itu... dalam hati saya terus berdzikir, dan tidak lama kemudian saya mendengar tangisan bayi, kencang tangisannya. dokter bilang "Itu tangisan anak ta..." alhamdulillah tidak sampai 30 menit kudengar sudah tangisannya. tapi saya tidak bisa langsung memeluknya :( tapi tidak apa-apa yang penting anakku sehat. saya masih berbaring diruang bersalin, dapat jahitan. begitu selesai, perawat langsung membawakan anak saya untuk menyusu sambil perawat memberi arahan.
Subhanallah... alhamdulillah... Allahu Akbar..
tubuh kecil mungil ini kini ada dipangkuanku
yang 38 minggu lalu berada dalam kandunganku
dari embrio menjadi janin dan membentuk tubuhnya
kaki kecilnya ini yang biasa menendang
tangan kecilnya ini yang biasa meraba
siku siku runcingnya ini yang biasa bergerak terasa
kepala kecilnya ini yang biasa berputar
punggung kecilnya ini yang biasa berbalik
dalam kandunganku....
sampai semua gerakannya terasa...
Allahu Akbar !!!
Takbir, iya bertakbir yang terus saya lakukan. Maha Besar Allah !
airmataku menetes...
segera saya istighfar,
ingatanku berputar ke beberapa tahun silam, mungkin ke puluhan tahun silam, saat ummi melahirkanku beginilah yang ia rasakan. semua ritme emosi ada dalam satu jiwa seorang ibu. ummi masuk ke ruang bersalin, saya salim sambil menangis, tapi ummi hanya tersenyum :)
kemudian kami bertiga, saya, anakku, dan ummi menuju kamar inap, ruang nifas.
semua keluarga sudah dikabari, termasuk suamiku mungkin dapat kabar dari adik-adikku, kudengar papa sudah menelponnya juga. kata tante suamiku semalaman dibandara cari tiket untuk ditukar penerbangannya biar dimajukan dan bisa ke Makassar malam itu juga. tapi tidak dapat, jadi suami ku tetap harus berangkat sesuai jadawalnya. di telpon malam itu, suami minta maaf tidak bisa mendampingi saya lairan, menyambut debay ke dunia dan mengadzankannya. air mataku tumpah kembali, ah... saya ini memang "Jabe" manja dan sangat perasa sebenarnya. saya akui.
suamiku sayang... sesungguhnya debay ini lahir berkat iringan doa-doa yang kau hantarkan untukku dan buah hati kita, kekuatan sebuah doa yang saya percayai yang mempermudah segalanya. ada atau tidak ada dirimu mendampingi, yang terpenting adalah komunikasi kita kepada Allah SWT untuk senantiasa meminta keselamatan kemudahan dan kasih sayangNYA. ini jalan hidup yang Allah pilihkan untuk kita dan sibuah hati. :)
malam itu serasa tak ingin tidur, hanya ingin terus memandangi bayi ku. dan menunggu pagi kedatangan suamiku tercinta. tapi karena seluruh energi terkuras habis, saya pun terlelap....
Jumat, 25 Juli 2014
pagi pukul 10.00 Wita suamiku tiba dirumah sakit, kulihat wajahnya berbinar menatap buah hati kami setelah berpelukan tentunya... :)
sabtu, 26 juli 2014
kami kembali kerumah :) dua hari lagi lebaran idul fitri
saya dan suami mendapat THR :D
Rabbi Habli Minas Shalihin
mohon doakan anak kami ya agar menjadi anak shaleh, bermanfaat untuk ummat, dan berguna bagi bangsa dan negara. dan doakan kami pula agar mampu menjaga amanahNYA menjadikan anak kami Islam.
aamiin.
^_^