Asalamualaikum, wr.wb
akhirnya nge blog juga setelah sekian bulan meninggalkan blog ku berdebu, heheh maklum masa ke masa dan masanya sibuk menjadi ibu dari anak pertamaku, babyZAM. tapi sekarang syukurlah ada waktu untuk menyempatkan. kali ini saya mau bercerita tentang bagaimana saya merawat anak saya. sebagai ibu muda baru banyak skali hal yang belum saya ketahui tentunya, tapi semenjak tau hamil, saya lumayan aktif menggali informasi dari berbagai media, keluarga, jejaring sosaial dan pengalaman teman2 yang lebih dulu hamil. nah yang beda ini setelah melahirkan.
Well saya sekarang mau cerita tentang ASI. Kebaikan ASI seperti nya tidak perlu saya jabarkan lagi di sini :) Ibu mana yang tidak mau memberikan yang terbaik buat anak nya? Begitu juga dengan saya. Tapi saya merasa ada sebagian ibu-ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif sepertinya menghakimi ibu yang tidak bisa melakukannya tanpa mengerti apa penyebabnya. Tentu saja dengan berbagai sindiran dan pertanyaan, seperti: Kenapa? Kok tega? Kasian dong anak tidak mendapat haknya?
Ya memang, saya adalah ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada buah hati saya, BabyZAM, Bukan saya tidak mau, sayur bening katuk tiaaaap hari saya makan sampai mau muntah rasanya, suplemen pelancarASI juga sudah saya habiskan tapi ASI belum juga mencukupi kebutuhan BabyZAM.
Begitu banyak hal yang saya pelajari di buku dan di internet kalau 2 hari setelah melahirkan bayi tidak mendapatkan makanan sebenarnya tidak apa-apa karena dia masih menyimpan cadangan makanan di tubuhnya. Tapi dari babyZAM lahir, ASI saya entah kenapa tidak bisa keluar walaupun sudah di lakukan pemijatan oleh suster-suster di rumah sakit. Saya bersikeras babyZAM tidak boleh diberi makanan lain selain ASI. Tapi apa daya setelah 18 jam babyZAM lahir, ASI saya belum keluar juga sedangkan malaikat kecilku itu sudah menangis kelaparan. Belum lagi tekanan keluarga yang tidak tega melihat my baby menangis, akhirnya dengan sedih dan berurai air mata saya merelakanPapa dan Ummi memberikan babyZAM susu sapi :((
Saya sempat merasa syok, marah dan sediiiiih sekali. Rasanya belum apa-apa saya sudah tidak bisa memberikan yang terbaik baginya. Waktu babyZAM tidur di box bayi disampingku, malam-malam saya menangis menyesali diri, saya merasa bersalah sekali. apalagi keesokan harinya mulai timbul bercak merah di pipi babyZAM yang kata dokter dia alergi susu sapi, saya diberikan obat pelancar ASI saya minum terus sesuai anjuran tapi tetap juga ASIku tidak mencukupi, setiap babyZAM nenen dia selalu menangis karena masih merasa lapar. pemberian susu formula juga dilanjut tapi susunya bukan lagi susu sapi tapi Soya. syukurlah bercak merahnya mulai menghilang.
Saya terus menggali informasi dari teman-teman yang punya pengalaman sama, ada memang ibu yang ASI nya keluar setelah 3-5 hari saya sedikit tenang dan menuggu, kemudian alhamdulillah ASI ku keluar ketika dipencet dengan jari dan setelah setiap pagi di pijit bidan keluarga. babyZAM mendapat kolostrum di hari ke 4 dia lahir. tapi tetap saja saya agak sedih karena susu formula sudah masuk ketubuhnya. untungnya saya tidak baby blues.
ASI saya sudah normal tapi hanya berlangsung beberapa hari saja ASI saya kembali lagi sedikit dan tak mau keluar, pada waktu memang nafsu makan saya agak berkurang jadi saya konsumsi lagi penambah nafsu makan dan pelancar ASI dan membeli pompa ASI untuk pumping ASI biar ketahuan ASI saya banyak atau tidak, tapi tetap juga babyZAM merasa kekurangan, setelah pumping bahkan 30ml saja tidak cukup :( sempat juga saya melihat babyZAM di susui oleh tante yang ASI nya banyak. sedih sekali melihatnya... saya menangis terus, kenapa bukan saya yang menyusui anakku ya Allah... bagaimana dia nanti terhadap saya...
Suami saya ikut berusaha menenangkan saya dia bilang, dulu Rasulullah waktu bayi juga di susui sama yang bukan ibunya, namanya Halimah binti Abi-Dhua'ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. kemudian datang Papa, beliau bilang ASI hanyalah salah satu dari bentuk kasih sayang, ada beribu jalan untuk memberi kasih sayang. Akhir nya saya berusaha tegar.
Dilain hal, sesudahnya saya tenang tentang ASI ini, ada beberapa juga ibu baru yang beda bulan melahirkannya dengan saya disuatu forum sedang berbincang, tapi saya merasa perbincangan itu menyakitkan. tentang suka duka menyusui. setiap ibu memang ada yg bangga bisa full ASI no sufor sampe dua tahun, ada yg masih perjalanan ngASI Eksklusif, ada jg yang mengaku anaknya lebih suka sufor, ada jg yg bilang asi-nya ga keluar. Apapun komennya, apapun alasannya, saya menghargai dan gak ada keinginan mendiskreditkan para ibu yg memberikan sufor dengan alasan biologis (asi sedikit/ ga keluar)
Kampanye bahwa ASI yg terbaik harus terus berjalan, harus disampaikan dengan ahsan tentunya.
Diantara komen-komen di prbincangan itu saya liat ada beberapa ibu yang ngomong: “anak manusia ya minum asi, masa anak manusia minum susu sapi, anak sapi donk…” Atau yg semacam itulah, redaksionalnya menurut saya tidak PAS jika seorang Ibu harus berkata seperti itu.
saya merasa ibu-ibu yang berkata seperti itu "annoyying" ! Mendengar itu saya kesal sendiri. Hati saya perih sendiri., gimana para ibu yg memberikan sufor dengan alasan biologis? Buat saya, bisa memberi ASI itu karunia, anugrah, rizky dari Allah. Jadi buat yg bisa memberi ASI tidak boleh sombong, apalagi sok-sokan. Apalagi berkata seperti itu.
Pernah juga baca status seorang ibu yang berkata bahwa sufor itu racun. Huayolooo!! menyakitkan hati sekali kan? Ada juga ibu yang malah koar-koar di jejaring sosial merasa dia yang paling hebat. Wuaduh, jadi emosi sayae :p Ya pokoknya bagi saya, memberi ASI itu karunia dari Allah, jadi ga boleh sombong apalagi sok-sokan.
Jika seorang bayi lahir, saat dia memangis, menjerit, sedang ASI ibunya masih dalam proses dan belum keluar, tidaklah mungkinkan si bayi didiamkan sampe berhari-hari sebelum dapet ASI, tanpa dikasih apapun? membayangkannya saja sudah ngeri duluan... Akhirnya dikasih sufor deh. Menurut saya hal itu sangat manusiawi, dan kita tidak bisa seenaknya mendjuge, apalagi mengatai anak orang anak sapi. gak ada yang namanya anak sapi kalau anak itu lahir dari Rahim Ibunya, kalau anak itu Hadir didunia berkat izin Allah SWT.
sekali lagi, ASI hanyalah salah satu dari bentuk kasih sayang, ada beribu jalan untuk memberi kasih sayang dan Saya bertekad untuk memberikan perhatian dan kasih sayang saya yang optimal ke bayZAM. Saya bukan lah ibu yang gagal,. Saya hanya merasa saya bukanlah yang terpilih oleh Allah untuk memberikan ASI, tapi saya sudah terpilih oleh NYA untuk diberikan titipan anak. Itu yang tidak henti-hentinya saya syukuri :)
Benar jika kedekatan ibu- anak bisa terjalin dengan ASI. Tapi itu hanya 1 cara, beribu cara bisa terlaksana :)
Untuk semua ibu -ibu yang tidak bisa memberikan ASI, jangan patah semangat. Yang penting berikan yang terbaik untuk anak kita. Dan untuk ibu-ibu yang bisa memberikan ASI, tidaklah bijak rasanya menghakimi ibu-ibu yang tidak bisa memberikan ASI tanpa tau apa penyebabnya :) bersyukur teman teman didekat saya yg jadi Ibu yang bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, tdk ada yang seperti ibu di jejaring sosial tadi, mereka semua malah giat membantu dan menyemangati dalam hal berusaha produksi ASI. Bangga dan salut sekali sama mereka.
Bagaimanapun tiap ibu punya jalannya masing-masing merawat dan membesarkan anaknya namun tiap ibu diberi berkah yang sama oleh Allah SWT.
Salam hebat untuk super mommy ASI.X dimanapun berada :)
sebagai tambahan, berikut saya copas dari artilel www.muslimafiyah.com
perintah menyusui selama 2 tahun dalam Al-Quran tidak bersifat memaksa dan ini adalah perkara dunia yang mubah dan perkara yang lapang. Hal ini terdapat dalam firman allah Ta’ala,
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.” (Al-Baqarah : 233]
Semangat mamaZam yg penting ga kurang perhatian Zam nya hehe.. Ghiza jga sama gitu awalx seminggu s bantu sufor 😊
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
DeleteMakasihhhh kak mel,. Ummi gaza ghiza 😍 tentunya dong baby2 kita harus full kasih sayangnya...
ReplyDeleteTerimakasih yaa mbak atas tulisannya merasa ada yg menyemangati
ReplyDelete