Assalamualaikum wr.wb
Nama merupakan doa. Oleh sebab itu, para orang tua memberikan nama yang baik. Dan untuk anak, hendaknya dipanggil pula dengan sebutan yang baik. Sepertinya sekarang gak ada orangtua yang tidak memberikan nama ke anaknya ya hahaha. sebelumnya saya mau share tentang HUKUM PEMBERIAN NAMA.
Allah subhanahu wa ta’ala menuntunkan kepada keturunan Adam untuk memberikan nama pada anak, sebagaimana Allah telah memberi nama “Yahya” kepada putra Nabi Zakariyya ‘alaihis salam yang akan dilahirkan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ÙŠَا زَÙƒَرِÙŠَّا Ø¥ِÙ†َّا Ù†ُبَØ´ِّرُÙƒَ بِغُلاَÙ…ٍ اسْÙ…ُÙ‡ُ ÙŠَØْÙŠَÙ‰ Ù„َÙ…ْ Ù†َجْعَÙ„ْ Ù„َÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ُ سَÙ…ِÙŠًّا
“Hai Zakariyya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang serupa dengannya.” (QS Maryam: 7)
Ibnu Hazm dalam Maratibul Ijma’ mengatakan bahwa para ulama bersepakat atas wajibnya memberikan nama, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Anak yang tidak memiliki nama tidak akan dikenal (majhul) dan tersamarkan dengan yang lainnya, tidak bisa dibedakan, karena nama berfungsi untuk menentukan, membedakan, dan mengenali si anak.
Pentingnya nama antara lain:
- Nama adalah hal pertama yang diperuntukkan bagi anak ketika ia keluar dari kegelapan rahim.
- Nama adalah sifat pertama yang membedakannya dengan sesama jenisnya
- Nama adalah hal pertama yang dilakukan oleh seorang ayah terhadap anaknya, yang memiliki hubungan sifat pewarisan dan keturunan
- Nama adalah bekal bagi seorang anak untuk masuk ke tengah-tengah masyarakat.
Tahun lalu, nama untuk
abangZAM. sudah saya rundingkan sejak ia masih dalam kandungan hehehe (saat kelaminya sudah diketahui) saya dan suami sering membicarakan soal nama yang baik untuk anak kami. Tapi kali ini anak kedua, nanti dia lahir baru kami sibuk memilih dan menyelaraskan nama, selama masa kandungan, dia cuma di sapa dengan dedeACO (karena biasanya orang makassar menamai ACO setiap anak yang berjenis kelamin laki-laki*). Sampai akhirnya namanya sudah ada. Diumumkan saat Aqiqah di hari ke 11nya.
Zahin Alfatih Maraja
Seorang anak yang cerdas dan selalu terdepan. Ya itulah harapan saya dan suami untuk putra kami yang kedua.
Nama itu sebenarnya tidak serta merta begitu saja langsung disepakati. Saya sebetulnya punya obsesi kecil tentang nama anak-anak saya. Semua singkatan namanya harus Z.A.M hihihi kenapa? Ya namany obsesi pengen aja menyelaraskan dengan singkatan nama saya dan suami, Zilqiah Angraini Mardiansyah. Ada anak pertama, Zayyidan Ali Mannaba, dan anak kedua inih Z.A.M juga kan singkatannya? Hehehe. Untuk itu suami oke ajah :D
Nah saat memilih nama (yang sudah pasti harus cari awalannua huruf "Z") saya mau memberinya nama Zain. Tapi suami gak sreg. Alasannya nama Zain sudah terlalu mainstream, hahaha!!! Kemudian Zayyan. Zayyidan dan Zayyan, keren kan ya :D sayangnya lagi-lagi suami belum sreg, katanya artinya Elok yang lebih mengarah ke anak perempuan. Padahal ada kok beberapa anak laki-laki namanya Zayyan kan? Tapi Pemberian nama adalah Hak seorang Ayah terhadap anaknya, jadi harus persetujuan suami dong, Mama mah cuma membantu hehe. Sampai akhirnya suami memilih nama Zahin, yang arti tunggalnya adalah Cerdas. Semoga kelak cerdas seperti ayahnya ^^ aamiin.
Kemudian nama tengah, Alfatih itu sudah dipilihkan Datok dan Neneknya sejak lama. Alfatih artinya terdepan. Lalu nama Maraja. Oh iya, selain soal singkatan nama, saya juga punya keinginan lagi tentang nama pa'daeng-an anak harus bersanding dengan nama lengkapnya.
Orang Makassar biasanya memisahkan nama lengkap dengan nama pa'daeng-an nya. Meski memang nama pa'daeng-an sebetulnya diberikan saat usia anak sudah dewasa sebagai bentuk nama kehormatannya dari suku "Tu Mangkasarak" Tapi saya dan keluarga sudah memberikan nama anak pa'daeng-an sejak kecil.
Jadilah langsung nama lengkapnya. Maraja atau daeng Raja ini adalah nama almarhum kakak dari Ibunya Papa. Menurut cerita ummi, beliau adalah sesosok orang yang berwibawa, tegas dan berjiwa kepemimpinan. Semoga kelak anak kami memiliki sifat yang sama seperti beliau. Aamiin :)
Nama akan menjadi identitas abadi sampai Hari Kiamat. Di akhirat nanti, manusia akan dipanggil berdasarkan namanya. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kamu akan dipanggil pada Hari Kiamat nanti dengan nama-namamu dan juga nama bapak-bapakmu, maka perindahlah nama-namamu.” (HR. Imam Abu Daud)