Haloo semua!
Ini ada satu cerita yang sudah lama sekali mau saya share tapi kelupaan, kalau diingat, malah tidak ada kesempatannya buat posting ceritanya. Tapi akhirnya nih ada satu kesempatan dan moment yang pas untuk menceritakannya. Penasaran cerita gimana sih? Ini kisah nyata yang bisa dibilang semi horor loh. Penasaran?
Jadi tuh awal mulanya, saya dan empat teman komunitas, diundang untuk menghadiri peresmian komunitas lainnya, di Kota Pare-Pare. Di awal bulan April kami berlima ke Kota Pare-pare, naik mobil milik puthe'. Alhamdulillah perjalanan lancar, kami sempat mampir di Barru, rumah Ita, beristirahat sejenak. Dan tiba di Pare-pare pukul 15.00 wita. Memang rencananya sehari sebelum event peresmiannya diadakan, kami sudah ada di Pare-pare. Memang satu hari itu akan kami pakai untuk berjalan-jalan menyusuri jalan dan jajanan.
Event pelaksaannya berjalan lancar, dimulai pukul 10.00 sampai pukul 14.00. Saat itu kami sudah berencana langsung pulang kembali ke Makassar. Karena jarak tempuh Pare-pare hanya tiga jam, estimasi tiba di Makassar pukul 18.00 wita.
"Mampir sini dulu ya, beli oleh-oleh jangan lupa!" kami tidak langsung jalan, mampir dulu belanja ole-ole yang khas Pare-pare, yaitu roti mantau!
"Eh kita mampir dermaga pulau dutungan dulu yuk! Buat foto-foto saja!" ajak Ita, saat kami sudah di Barru pedalaman, perbatasannya dengan Parepare. Benarlah sampai di dermaga cuma foto-foto hehehe. Kemudian Puthe' yang asyik nenyetir bilang, "Lapar nih, mampir makan dulu yaaa..." kami pun singgah lagi makan bakso di Barru kota.
Ternyata sudah magribh! Dan kami belum, bahkan masih jauh dari Makassar. Kembali lah kami melanjutkan perjalanan. Saat itu, Puthe digantikan menyetir oleh Bulad. Menyusuri jalan lurus saja menghabiskan perbatasan jalan dari kabupaten ke Kotamadya.
Saat jalan menuju arah Barru pedalaman, perbatasan pangkep, sedang ada perbaikan jalan, yang mobil kami lalui saat itu jalanan yang sementara proses perbaikan itu, dan secara tak sengaja dan tak disangka duga, 'Braaakkk!!!" ban mobil kami melindas sesuatu yang sangat keras dan tinggi, tapi untunglah Bulad masih bisa mengendalikan mobil. Namun kami tetap berhenti sesaat untuk mencari tau apakah ada kerusakan atau apa? Puthe' turun dari mobil dan memeriksanya, dari dalam mobil kami melihat tangan puthe melambai, artinya tak kenapa-kenapa, fiuuuuuuh. syukurlah.
Kami pun lanjut jalan, iringan lagu dari mp3 mobil menghibur kami, dari lagu barat sampai lagu dangdut! kami juga bernyanyi bersama menghabiskan waktu di jalanan. Kemudian...
Mobil berhenti, mesinnya tiba-tiba mati. Bulad menginjak pedal gas tapi mobil melambat dan semua listriknya mati. Cepat-cepat Bulad mengambil arah kiri kemudi untuk berjaga agar posisi mobil menepi ketika berhenti. Bulad mencoba menstarter. satu kali, dua kali, tidak juga berhasil. Pelan-pelan kecemasan mulai melanda kami. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 wita. Mungkin kalau di Makassar itu masih ramai, tapi di wilayah kabupaten Segeri, we are alone!!! kiri kanan, gunung dan hamparan sawah, jauh dari rumah penduduk.
Saat kami berusaha menenangkan diri, Bulad kembali mencoba menstarter. Hasilnya sama saja, tidak bisa! Kami mulai panic, dan ketakukan, pastinya! di dalam mobil sedang mini, hanya ada lima orang gadis. Suasana disekitar sepi mencekam. Malam itu Kami tak ada yang berani turun dari mobil, tak ada yang berani berdiri di pinggir jalan untuk meminta bantuan dari pengendara yang lewat. Karena lampu jalan sangat redup, nyaris terlihat seperti tak ada lampu jalan. Sebenarnya sedikit sekali pengendara yang lewat saat itu, dan lagi belum tentu itu berhasil menyalakan mobil kembali.
Puthe' mengambil hapenya, "Astaga saya lupa isi pulsa!!!"
"Pulsaku sudah tidak bisa dipakai menelpon dan sms!" timpal Mucha dengan wajah cemasnya,
"Sama, pulsaku juga habis!" tegas Ita yang suaranya menandakan kalau dia tegang.
"Tadi kita mampir sana-sini tapi lupa mampir isi pulsa" ucapku dengan nada lirih
Dengan pandangan nanar, Bulad melihat ke luar jendela, "Ada penjual pulsa gak di sini?"
"Gimana nih minta tolongnya???"
Kami berlima hanya bisa mengandalkan kemudahan yang diberikan oleh provider kami masing-masing, kalau saya, tanpa pulsa hanya bisa memanfaatkan fitur "Call Me" tapi Bingung juga siapa yang bisa di CM? karena kami ini jauh dari Makassar. Semakin waktu berlalu, semakin mencekam suasana. Panas, pengap, menambah kepanikan kami. terlebih lagi saat ada beberapa rombongan pria datang menyeberang ke arah kami. kami semua berpegangan tangan, mobil kami kunci. Pikiran kami saat itu sudah macam-macam. Jangan-jangan mereka semua adalah orang jahat? pemabuk? perampok? Doa melangit kami panjatkan untuk minta keselamatan saat itu.
Sampai Rombongan lelaki itu, melewati mobil kami, baru kami bisa bernafas lega, tapi memang sih, beberapa diantara mereka memerhatikan mobil kami, berhenti melangkah dan melihat-lihat body mobil. Saya langsung menyalakan LCD handphone dan memasang muka datar, seolah tak terjadi apa-apa. Biar ketahuan kalau di mobil ada orangnya dan baik-baik saja. Aman deh!!!
Hampir dua-tiga jam kami menunggu, akhirnya handphone Itaa berdering, dari Kakaknya yang di Barru. Panjang lebar lahIta menjelaskan di mana posisi kami saat itu. Agak lama juga menunggu, kakaknya Itaa akhirnya datang. Kami berpindah mobil, dan mobil yang ternyata olinya bocor itu diderek oleh mobil kakaknya Itaa. Kami diminta menginap di Barru malam itu, tapi rupanya Pamannya Puthe' juga datang menemui kami, Alhasil jadinya mobil diderek ke arah makassar dengan bantuan pamannya Puthe', kamipun jadi pulang ke Makassar. Selamat... selamat... fiuuuuh... Pukul 23.00 wita saya tiba di rumah, diantar pamannya Puthe'
Sungguh pengalaman ini tidak bisa saya lupakan, kesalahan yang tidak akan saya ulangi lagi. Lupa isi pulsa, dan karena tidak adanya yang menjual pulsa di daerah-daerah kabupaten meskipun jauh dari rumah penduduk. Kita tidak mau kan ada kejadian yang sama bahayanya dengan kejadian yang saya alami, hanya karena jaman sekarang tidak mengisi atau menjual pulsa. Pulsa itu penting loh. Bisa dengan cepat membantu dan menyelesaikan masalah, karena langsung membuat kita conect dengan rang yang kita butuhkan untuk komunikasi. Meskipun smartphone canggih, internet kencang tapi kalau tidak ada pulsa? sama aja KOSONG!!!
Jadi jangan begitu ya, yuk sama-sama bantu yang kehabisan pulsa mengatasi traumanya. Kayak saya! ihihihihw.
Pojok Pulsa : Jual Pulsa Tak Pernah Semudah ini!
Pojok pulsa ini merupakan server pulsa elektrik yang menyediakan fitur dan sarana isi ulang pengisian pulsa murah untuk semua Operator. kalau kita menggunakan chip dari operator langsung, maka perlu banyak chip dan ponsel untuk tiap-tiap operator (Mkios, Mtronik, Dompet pulsa dll). Disinilah Pojok pulsa berperan, pojok pulsa menyediakan sebuah sistem pengisian pulsa yang dapat menerima perintah langsung dari nomor ponsel kita sendiri. Cara kerjanya simak infografis ini yuk :
Dengan adanya Fitur diatas diharapkan para pelanggan Pojok Pulsa mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi voucher elektrik yang mungkin belum pernah dirasakan sebelumnya pada server lainnya.
Ayooo..! ajak teman-teman, tetangga, adik, kakak atau saudara untuk bergabung dengan Pojok pulsa dan dapatkan komisi dari setiap transaksi mereka. Semakin banyak yang bergabung maka semakin makin banyak komisi yang kita dapatkan untuk ditukar menjadi pulsa elektrik gratis loh!
Sekali lagi jangan juga sampai lupa isi pulsa ya, karena tiap kesempatan kita pasti akan butuh pulsa, baik itu dalam keadaan darurat maupun dalam kesehariannya. Bisa untuk berjaga-jaga, ibaratnya amunisi kalau tiba-tiba terbawa arus ke sebuah medan perang. Sekian cerita saya tentang pulsa. Semoga informasi yang saya tautkan dalam cerita ini, bisa bermanfaat ya!