"Setiap orang mungkin bisa menceritakan sesuatu tentang oranglain, namun tak begitu pandai menceritakan tentang dirinya ..."
Begitu kata kak Ama, si pemilik blog di www.ama.web.id
Kami sedang terlibat percakapan di group line bersama dengan teman-teman blogger MAM lainnya.
Dari kalimat itu bermula, akhirnya saya pun memulai untuk menceritakan beberapa hal tentang diri sendiri yang mungkin jarang orang ketahui. Termasuk suami saya, sebelum akhirnya tiga tahun menikah dengan saya hingga kini, hehe.
Jadi saya mulai darimana ya ?
apa memulai dengan menulis nama lengkap, seperti mengisi buku diary teman saat jaman sekolah menengah dulu. "Biodata koe" hahaha. Any way, sebenarnya saya ini hanya orang biasa dari turunan keluarga biasa juga, proses kehidupan yang saya jalani juga sebenarnya biasa saja, kurang dramanya, berjalan datar-datar saja. Tapi dari situ saya berpikiran, saya harus menjadi orang yang berbeda dari keluarga saya yang kebanyakan, ngikut arus.
1. Menjadi seorang anak
Saya ini termasuk anak yang manja, saya tidak dekat dengan ummi saya, lebih dekat dengan papa saya. Saya merasa yang mengerti saya adalah papa saya, sedangkan ummi saya cukup dengan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu yang mengurus, merawat dan membesarkan saya. Sama papa, saya bisa curhat dan meluapkan segala emosi, baik itu dengan text ataupun ucapan. Kata keluarga saya, waktu kecil saya nakalnya bukan main! Nakal tingkat dewa.
"Balaki skalli ko kau dulu, baru deh semua yang jagaiko, ampun-ampungi" Begitu kata om dan tante saya yang kalau melihat saya sudah besar, sudah cantik, sudah kemayu, image saya sekarang selalu teteup dibumbuhi dengan cerita masa kecil saya.
Saya menghabiskan masa kecil saya di Ibu kota, karena Papa tugas di sana. Lanjut soal naka, saya senakal apa sih? Konon, katanya, saya suka membuka kran air bak mandi yang ada di lantai atas, bak mandi penuh sampai banjir dan air merembes keluar, sampai ke tangga dan menetes ke lantai bawah. Membakar bantal, boneka-boneka, selimut, dan gorden. Tapi syukurlah rumah tidak sampai terbakar. Kalau di dapur, saya suka menuang saos sambal ke dalam panci nasi. Isi kulkas, semisal syrup, atau minuman dingin lainnya, saya tuang ke dalam cerek dan menjadikannya air mandi. Uang di dalam dompet ummi, saya lipat jadi origami perahu-perahu dan mainnya di selokan depan rumah. Main sepeda, pulangnya magribh, keliling sampai keluar kompleks, dan alhasil, di sambit pakai sapu sama papa wkwkwkw, yang paling saya ingat, di sekolah SD saya mukul teman cowok yang suka iseng coret-coret buku saya, mukul pakai tangan, dan entah kenapa hidungnya berdarah.
Mainan saya, robot-robotan semua, mobil-mobilan, beda dengan adik saya yang perlengkapan masak-masak, boneka barbie dan mainan anak cewek sewajarnya. Di sekolah saya kurang suka pelajaran matematika dan semua hal yang dihitung-hitung. Lebih suka dengan pelajaran bahasa dan sejarah. Belum lagi kalau pelajaran seni, menggambar, buku gambar saya selalu nilai 9. Ummi sempat marah kenapa nilai matematika saya dapat 5, tapi papa senang karena pelajaran lain rata-rata 8.
Sebagai seorang anak sepatutnya lah kita berbakti terhadap orangtua, menjelang remaja, saya jadi anak yang nurut kok, ikut apa kemauan orangtua, masuk SMP Negeri 05 ketika saya pengennya sekolah di PGRI, sekolah yang sama dengan tetangga teman main saya. Masuk SMA 01 Sungguminasa Gowa ketika saya suka baju batik anak kachak. Kuliah di Fakultas Hukum Unhas ketika saya mulai jatuh cinta dan mau menekuni sekolah design graphic dan fashion di Esmod Jakarta.
Dan well... saya berhasil mengikuti keinginan orangtua, saya juga berhasil menjalaninya tanpa keluhan di depan mereka, walaupun ya kadang tertekan juga. :) Setelah lulus S1, Papa mengizinkan saya bekerja dimana pun saya mau, akhirnya pun saya merambah ke dunia Jurnalis dan entertainment, saya mulai bekerja di studio foto, di beberapa kantor majalah, dan terakhir sebelum resign, saya bekerja di perusahaan bosowa Makassar. Oiya soal menikah, bukan pilihan orangtua kok, pilihan sendiri hihihihi.
2. Menjadi Anggota Masyarakat, lingkungan sosial
Saat berada dilingkungan masyarakat, saya berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga, karena tetangga saya ini, keluarga semua. Cuma yang saya kurang suka adalah sikap mereka yang terlalu masa bodoh. Kurang mengenal dunia luar kecuali dunia yang mereka ciptakan sendiri. Jadinya saya kurang berbaur dengan tetangga saya, tapi saya sering kok main ke rumah mereka masing-masing, sekedar bawa gorengan untuk dimakan bersama sambil... gosip! Nimbrungnya begitu saja sih, kalau soal saya mau mengedukasi atau menginvite mereka ke dunia yang sama dengan saya, saya dibilang "Tampo" sombong dan angkug, atau mentang-mentang pendidikannya tinggi dan mentang-menatang saya anak horang kayaaaa. Mengesalkan bukan? hahah jadi mending saya diam dan ikut alurnye mereka saja kalau memang sedang ada di rumah. Tapi tak jarang juga sih mereka minta bantuan ke saya, misal ya minjem duit dan lupa balikin -_-" Saya tidak suka menagih tapi mengkode aja cukup.
Kalau di luar rumah, saya senang berkomunitas, dimana-mana setiap komunitas yan gberhubungan dengan seni, saya pasti join, bergabung! lalu saya bukan cuma ingin menjadi sekedar anggota, saya sukanya jadi centre of point! eh HAHAHA ya saya suka jadi beda diantara yang lain, walaupun memang jadinya tidak sesuai HAHAHA tapi saya suka mencoba maju. Hal yang mungkin orang jarang ketahui itu saya suka repot loh kalau urusan soal kepanitiaan atau hal lain yang bersangkutan dengan "Hubungi qiah..." HHAHAHAHA
3. Menjadi seorang istri
Moment terindah dalam hidupku, bertemu dengan suamiku, setelah melewati pencarian yang cukup panjang, saya mengenal beberapa pria dalam hidup saya, tapi saya memang sih tidak begitu serius dengan mereka. Saya, kalau dibilang pacaran, saya cuma merasa senag karena ada yang ngantar kesana-kemari dan ada yang bayarin, soal hati dan perasaan saya tidak begitu ambil pikir. WKWKWK iya saya santai mode on. Kalau ada cowok yang mulai mau serius dengan saya, saya biasanya kasih tau ummi atau papa lebih dulu, dan mereka bertanya, "Kerjanya apa?" Saya tau, kalau bukan PNS, ya wes sudahi! begitulah keluarga saya men cap pekerjaan sukses -_-"
Awalnya saya belum pernah mencintai suami saya saat bertemu, tetapi saya memang mengaguminya semenjak mengenalnya. Berani langsung mengkhitbah sebelum kami kenal. pribadinya yang santun, menyayangi keluarga dan terutama akhlak dan agamanya yang jelas melebihi saya serta pemikirannya yang smart meyakinkan saya bahwa kelak dialah yang akan menjadi imam dalam mahligai rumahtanggaku. Di resrui orangtua dan di SAH kan oleh agama dan negara.
Saya pernah jaim ke suami, bikin pribadi sendiri, yang sesuai teori di buku-buku istri sholehah, tapi akhirnya saya kalah dan kepribadian asli saya yang saya tunjukkan ke suami, WKWKKWWK aneh memang, tapi ya saya niatnya memang mau belajar, tapi apa daya... belajar memang butuh proses, dan suami saya menerima apa adanya saya, menerima "karapa-rapa"nya saya, menerima saya yang tidak bisa masak, menerima saya yang suka telat bangun subuh, menerima saya yang pokoknya pemalas dan manja.
4. Menjadi seorang ibu
Saya suka marah-marah, belum pandai mengontrol emosi saya terhadap anak saya. Langsung punya anak dua dengan jara usia beda 10 bulan, memang adalah boom life saya! mau tidak mau harus menerimanya bukan? hal tentang saya sebagai ibu ini sebenarnya masih berjalan, dan memang banyak yang masih harus saya tuliskan, tapi intinya, pada anak saya suka marah-marah. itu saja hiks... marahnya bagaimana dan kenapa , nanti memang akan saya ulas satu persatu di blog pribadi saya. Semoga saya berkesempatan menuliskannya kembali, biar nanti anak-anak saya baca dan memaklumi emaknya ini. EH hiihihi.
itulah gambaran singkat tentang saya yang memang saya jarang infokan ke teman-teman, hihihiik, jadi begitulah Qiah.
aaahhh yang penting saya mulai berani mengulas tentang diri sendiri secara singkat di sini, karena ini sebenarnya adalah menerima tantangan kak Ama, yang ngakunya dia kepo terhadap member-member MAM yang lain HAHAHAHHA. kak Ama, semoga keponya reda ya :D hihihihi
Yaaampun kakk membakar boneka? Hahaha sy juga main mainan laki, boneka barbie itu hanya kedok *eh hahahaha
ReplyDeleteJadi mengenal kak qiah lebih jauhh ah keren mentong kak qiaahh 😘😘😍😍 proud of you kak!
HAHAHAHAHH iyopp nuuunu wkkwkw
Deletegak ketulungan nakalku dulu
aahaaahha
Kak Qiah, saya suka bagian "Center of Point" walaupun kadang ga sesuai, tapi kak Qiah memang selalu ji jadi Center of Point, that's why I luv you kak eheheh : )
ReplyDeletekalau ini kepedan ku ji ini say hahahawkwkw
Delete