Assalamualaikum, halo semuaa...
Femme kini datang lagi, seperti yang sudah saya bahas sebelumnya di blog saya saat soft opening Femme 2017 bulan februari kemarin, kalau Femme 2017 akan diadakan pada tanggal 29 Maret sampai 02 April mendatang. Dan kemarin saat opening cermeonial femme 2017 saya hadir bersama teman-teman blogger lainnya. Berlokasi di Hotel Four point by sheraton Makassar, pukul 10.00 Wita dengan dresscode "Tradisional Kontemporer"
Sehari sebelum acara opening ceremonial, para bloggr diundang oleh official media Femme 2017 untuk menghadiri pressconference sekaligus pengambilan id card untuk full accsess pada saat femme berlangsung, yang artinya kita bebas masuk kemana saja tanpa harus membeli tiket masuk Rp 15.000,- di depan, dan untuk masuk ke stage utama menonton serangkaian acara fashion. Begitupun para vendors dan sponsor, hadir juga saat pressconference untuk technical meeting. Dan soal dresscode, baru semalam sebelum acara kami mendapatkan infonya, dan akhirnya kelimpungan juga mix match nya. Saya sampai sempat bertanya ke teman saya, designer zaskia sungkar di Jakarta, Dara Alvira tentang maksud dari dresscode tradisional kontemporer, yang ternyata sama saja dengan tahun lalu. Pakaian daerah/adat yang versi moderennya. Jadi pilihan saya adalah blouse layer hand dan Lipa' Sa'be. Kenapa harus sesuaikan dresscode? karena ucapan Ibu Ida Noor Haris saat soft opening femme begini, "Saya agak kecewa dengan warga makassar yang diajak ke opening, kita kan sudah kasih dresscode, masih aja ada yang datang dengan baju biasa!" SERRRR... banged kan? hihihi dan juga ya kata kak Ery betul, ini acara fashion, kita harus tampil fashionable sebisa mungkin. Tapi kan masing-masing diri kita punya signature berpakian sendiri ya, well tergantung kepercayaan diri masing-masing person juga :)
Well okelah, lanjut, bagaimana jalannya opening ceremonial kemarin? saat saya datang, saya membadingkan dengan tahun lalu, yang sebenarnya menurut saya tahun lalu lebih rame, saat pertama datang mulai dari lobby gedung acara sudah banyak ibu-ibu dan tamu undangan berdiri saling menunggu temannya masing-masing. Saya langsung masuk ke stage utama, memperlihatkan id dan dipersilahkan duduk di barisan ketiga, karena barisan pertama dan kedua untuk undangan VIP. Teman-teman blogger juga sudah pada datang dan kami duduk berjejeran.
Seharusnya acara dimulai pukul 10.00 tapi belum tampak acara akan dimulai. Sepanjang mata memandang, dibandingkan dengan tahun lalu (membandingkan lagi, hehehe*) busana yang dikenakan para tamu undangan tidak seheboh tahun lalu yang banyak memakai baju bodo modifikasi, sepertinya tradisional komtemporer yang di dresscode ini maksudnya tradisional secara keseluruhan saja mungkin ya jadi tidak terkhusus adat sulawesi. Atau mungkin banyak yang bingung? ehhehehe.
Para tamu undangan mulai banyak yang berdatangan, sudah mengisi semua kursinya masing-masing dan tampak juga Ibu gubernur sulsel bersama Ibu Tita YL selaku ketua DPR RI Dapil SulSel Makassar mengisi kursinya juga di bagian depan. Acara pun dimulai pukul 11.00. Lampu stage dimatikan dan screen menampilkan video intro FEMME 2017. Kemudian mumcul 2 dara (perempuan berbaju bodo) membawa sebuah sarung khas dari Sulawesi, yaitu lipa' sa'be. Alunan musik khas makassar tempo dulu menggaung seantero ruangan. Pelan-pelan sang dara melangkah sambil Master Of Ceremony memaparkan tentang keanggunan anak dara memakai lipa' Sa'be.
Lipa' Sa'be adalah warisan leluhur kita, Lipa' Sa'be sangat berbeda dengan kain tenun sutra yang ada dibagian lain Indonesia, kain tenun sutra Bugis Makassar memiliki warna-warna yang cerah dan motif horisontal. Menurut legenda, masyarakat Bugis percaya bahwa keterampilan menenun nenek moyang masyarakat Bugis diilhami oleh sehelai sarung yang ditinggalkan oleh para dewa di pinggir danau Tempe. Dan di desa-desa yang terletak di pinggiran danau Tempe itulah kain tenun Bugis yang sangat bagus itu dibuat. Untuk itulah Femme dari tahun ke tahun selalu membuka acara dengan penampilan tari atau drama tentang Lipa' Sa'be dan baju bodo, karena di acara ini kita akan diperingatkan bahwa tanah Sulawesi, tanah kelahiran kita ini bisa menjadi kiblat fashion dunia.
Selanjutnya ada muncul paraga, tahun ini saya terkesima, karena tari paraga ini tidak biasanya!! kenapa? ada dance nya lohhh! iya paraga tidak hanya menampilkan perform yang sesuai dengan tradisional, tapi di mix dengan lagu dance, ini inti Tradisional Kontemporer ! kerenn!
Saat para penari dari dinas pariwisata makassar tadi selesai perform, MC mempersilahkan Chair Wonan Femme, Ibu Ica Az Lili untuk memberikan sambutan-sambutannya, berikut Ibu Gubernur Sulawesi dan kemudian bersama-sama pihak Sponsor Bank BRI, Ketua dekranasda, dan Ketua Iwapi sulsel untuk membuka acara secara resmi. Ibu Gubernur dipersilahkan memencet tombol yang ada didepannya sebagai simbolis bahwa Femme 2017 resmi dibuka. Dilanjutkan dengan penyerahan apresiasi dan tanda terimakasih untuk para tamu undangan VVIP tadi.
Saat pembukaan selesai, tibalah waktu yang sangat saya nantikan, fashion show pembuka yang biasanya menunjukkan tren-tren tahun yang akan datang, tak lain dan tak bukan yang juga termasuk iconic poster Femme 2017. Saya juga sedaritadi menantikan bagian mana yang beda Femme tahun ini dengan tahun-tahun kemarin, akhirnya terlihat saat screen di stage runway terbelah, terbuka dan tampak dua model wanita berpose dengan busana icon Femme 2017 tak lain dan tak bukan adalah model profesional di tingkat nasional, Sarah Azka danYuke yang mengenakan baju rancangan dari Prioko Oktaviano. Keren yaa, design screen stage nya ini kemajuan lagi nih tahun ini.
Tak kalah spektakulernya lagi nih ya, musik yang biasanya dipakai untuk fashion show adalah backsound mix berbagai lagu, dan kali ini, para model yang berjalan di atas catwalk diiringi dengan suara khas dari Maria Calista dan Mia Ismi dengan biolanya yang melantun seiring dengan hentakan kaki jenjang para model yang mengenakan rancangan-rancangan tren casual Priyo Oktaviano. And yes, itu memukau para tamu undangan.
Dalam rundown opening ceremonial ini ada juga fashion show dari Ibu Ida Noer Haris yang menampilan rancangan andalannya di tahun 2017 ini, memadukan warna kuning gold dan Hitam, serta pattern zigzag yang sudah menjadi ciri khas sulawesi, motif Co'bo. Saya selalu suka fashion show dari Ibu Ida Noer Haris, kenapa ? karena model yang memeragakan rancangannya itu bukan model muda yang tiinggi semampai, tapi selalu para ibu dan bapak yang berusia 50 tahun keatas dan tahun ini yang berjalan di catwalk adalah model era 80'an. Seperti Rudy Karamoy, Juanda, Ida Sumange, Widi, Santiaji dan kawan-kawan ada puluhan rancangan beliau yang ditampilkan diatas runway Femme 2017 dan dengan anggun para model era 80'an memperagakannya. Kelihatan bakat catwalk mereka masih ada, buktinya beliau-beliau masih luwes berjalan di atas catwalk Femme.
Fashion show penutup ada 16 rancangan Prioyo Oktaviano yang ditampilan. Priyo Oktaviano designer ternama ini baru pertamakali ikut ajang FEMME dan langsung memamerkan rancangannya yang diberi judul, "Jardin de Fleur" yang artinya Taman Bunga. Dan rancangannya kali ini juga ikut mengangkat motif zigzag khas sulawesi, motif co'bo yang dipadukan dengan detail bunga-bunga sakura nan indah, warna dan texture yang sangat elegan dan mewah.
Penampilan para model dibuat exclusive sekali, berjalan anggun dengan innoncent face, pelan dan kemayu, tatanan rambut dibuat seragam sehingga design tiap baju terlihat sempurna. Screen panggung juga menampilkan nuansa romantis dari negeri penuh cinta, Prancis. Nanti untuk foto tiap modelnya saya post di postingan tersendiri ya.
Dengan berakhirnya fashion show penutup dan penyerahan apresiasi dari Femme untuk Priyo Oktavianno design muda berbakat yang menjadi icon "Generation Of Culture" Femme 2017. Maka berakhir pula serangkaian acara opening ceremonial femme 2017. Ibu gubernur dan jajaran tamu VVIP diajak keliling mngunjungi stand para vendors yang berjumlah 300 brand.
Oh iya saya punya VLOG nya opening ceremonial ini, mau saya post di sini tapi sayangnya uploadannya belum selesai, cek saja secara berkala ya blog saya siapa tau saya sudah post videonya hehehehe.
sampai jumpa di postingan berikutnya
tentang FEMME 2017 day by day
Keren foto2nya, detail banget..
ReplyDeleteKita yang baca seolah2 ada di depan panggung!
hhaah iya kak er sebenarnya jg lagi belajar nulis menarasikan acara2/event2 ke blog ahahaha smoga rajin ja kwwkkw
DeleteKeren Qiah, tulisannya lengkap dan paripurna 👍🏻
ReplyDeletemakasih banyak kak awie, ini juga termotivasi dari kak awiiee yang rajin nulisss
DeleteKeren mentong kak Qiah : )
ReplyDeleteyunda jugaaaa keren lohhh :-*
Deletehahahahhaaaha wajarrrrr
ReplyDeleteKerennya gang 😍 tapi ntah kenapa patah hatika juga.. 😔
ReplyDeletehhihihi iyaaa ka alfu momentnya pas lahiran ki dii? semoga tahun depan bisa ikutan kak, semangatt kaaakk alfuu
DeleteDan akibat baca artikel ini, saya jadi tahu kalau ternyata Makassar sudah bisa menggelar pameran fashion :-)
ReplyDeleteAcaranya mungkin sudah berakhir ya, Mbak Qiah, bolehkah saya tahu siapa tenant yang membukukan penjualan paling besar?
Oh ya, saya mau kasih saran dong..
Itu foto terakhir coba diberi caption siapa-siapa aja orangnya dari kiri-ke-kanan. (Ini sih maunya saya, hahahahaha..)
Soalnya saya suka sekali dengan gaya OOTD Mbak Qiah dan siapa-tuh-yang-berdiri-di-antara-Mbak-Qiah-dan-Kak-Lia-Djabir?
Sarung yang kalian pakai keren sekali, gimana cara kalian memastikan bahwa sarung kalian itu tidak copot kalau dipakai jalan..?
haloo mbak vicky ,
Deletemakasih sudah berkunjung. iya acara FEMME ini sudah 12 tahun dan selama 5 hari aja di gelarnya. dan soal penjualan terbesar diantara beberapa designer2 lokal itu ada dari APPMI (Asosiasi Perancang pengusaha mode Indonesia yang korwil Makassar) dan designer nasional Namanya Defrico Audy, baju bodo rancangannya habis terjual. [harusnya saya nulis ttg ini juga ya] hehhehehehe
yang di foto itu namanya mbak Awie, blognya fillyawie dot com, kita pakai sarung di iket kencang dipinggang mbak, gitu aja gak kedodoran kok hahahaheheheh