"Ndak sekalian sama piringnya sayang, kita habisi?"
Tanya suami sembari mengejek dalam ketakjubannya melihat saya menghabiskan satu ekor bebek goreng gurih, tanpa sisa. Iya tanpa sisa! dengan tulang-tulangnya pun habis saya gigit-telan-in HAHAHA bagaimana tidak? bebek goreng yang terkenal ini memang segitunya kok, bukan saya yang kelaparan, doyanan atau gimana, tapi suerr... bebek goreng tepi sawah di Bali ini gurih sampai ke tulang-tulangnya bisa dihabiskan tanpa keselek.
Jadi ceritanya, ini postingan telat, akhir bulan April kemarin, saya dan anak-anak diajak suami untuk ikut liburan reuni angkatannya ke Lombok. Setelah selesai dari Lombok yang hanya 3 hari itu, sebagian ada yang melanjutkan lagi liburan di kota Mataram, dan sebagian lagi ke Bali. Saya sama suami dan 3 keluarga temannya yang lain melanjutkan liburan ke Bali selama 4 hari.
Nah kunjungan ke Bebek Tepi Sawah ini rencananya mau coba langsung yang di Ubudnya, yang katanya memang suasananya lebih bagus di sana dibanding tempat lain. Tapi karena jadwal kepulangan kami sudah mepet, gak sempat lagi ke Ubud, akhirnya cuma coba yang ada di BeachWalk bali.
Checkout hotel jam 12, pesawat pukul 17.00 jadinya kami masih punya waktu untuk ngadem dulu di Mall Beach Walk yang paling hits itu, yang bikin saya lebih memilih ke Bali aja terus daripada ke Jakarta. HUeheEHehe. Tapi barang-barang masih dititip di lobby hote, nanti abis jalan-jalan ke BW kita akan kembali lagi ke hotel untuk ambil barang dan diantar sama mobil hotel ke bandara.
Saat sampai di Beach Walk, kita langsung tanya informasi dulu, dimana bebek tepi sawah? lantai berapa? dan ternyata lokasinya di lantai 3, lantai mall yang paling atas. Sebelum langsung keatas, saya dan bu Marlin tentun jalan-jalan dan shoping dulu. hehe