Masing ingat gak postingan saya tentang gathering acara reuni teman angkatan suami, kami ke Gili trawangan Lombok. Postingan itu akhirnya saya bisa lanjutin sedikit demi sedikit, biar kenangannya jadi banyak gitu dan gak cepat dilupakan heuheheh.
Bisa lihat postingan cerita tentang berangkat gathering ke Lombok bawa duozam.
saat perjalanan menuju gili trawangan.
Malam ramah tamah saat gathering ini bertujuan untuk saling kenal-kenal antar keluarga kecil sesama teman angkatan suami. Bisa dibilang malam ramah tamah inilah acara intinya. Jadi kayak gini "Hai apakabar? Istri orang mana? Anak sekarang berapa?" secara langsung di malam ramah tamah itu langsung dijawab dan ditunjukin, "nih dia nih... kenalan dulu.. salim nak sama om dan tante.." ahahahah ilustrasi nya begitu.
Sore hari saat selesai istirahat di kamar masing-masing, kami semua keluar untuk menikmati pantai dan kolam renang Oceano jambu luwuk bersenang-senang, hingga sunset mulai terlihat dengan indahnya. Saya dan duozam di kolam renang saja, ada yang sebagian di pantai bersama anak-anak. Para suami berkumpul bersama, bercerita, senda gurau, bermain bola, dan lain sebagainya, para istri menemani keseruan para suami yang tampak senang dan bahagia sekali.
Saat matahari mulai terbenam, panitia menginfokan kalau abis magribh kita akan berkumpul di restoran pinggir pantainya resort, makan malam dan ramah tamah. Semua pun pada masuk ke kamar masing-masing untuk berberes-beres dan sholat magribh.
"Sayang ..." teriak suami, saat saya dalam kamar mandi, makeup-an. "Qt jadi MC acaranya sebentar bede nah"
"Heh? maksudnya MC acara bagaimana?"
"Kan acaranya khusus ibu-ibu, tukar kado, jadi ibu-ibu yang MC"
Saya sempat nge cek group WhatsAPP suami, panitianya memang menyarankan saya jadi MC acara malam ramah tamah itu.
"Ndak ada mau kayaknya sayang, qt mo, nanti saya jaga abang sama jaja.."
Melihat suami juga mukanya kayak berharap juga, jadi ya saya bismillah aja, didadak jadi MC acara malam ramah tamah ini.
Saat berjalan keluar, Oceano jambu luwuk sama sekali tidak terlihat menyeramkan, romantis malah. Malam hari, kalau banyak pohon tinggi menjulang dan semak-semak, serta patung-patung binatang khas dari seluruh penjuru Indonesia, biasanya kan angker wkwkwkw. Tapi malam itu sama sekali gak ada perasaan takut, duozam juga terlihat happy keluar kamar pakai piyama HAHAH biar deh skalian langsung bobo nanti, cukup pakai jaket/sweater aja.
Oceano jambu luwuk ini memiliki restoran yang namanya The club house gili, restoran ini terbagi 2 tempat, indoor-lobby, dan outdoor. Sebagaimana namanya resort pasti resto yang outdoornya yang dekat pantai yang selalu jadi daya tariknya ya, jadi tempat berkumpul malam itu ya dibagian outdoornya. Lampu-lampu remang bergantungan di sekitar area resto, semua keluarga tampak senang, berjalan berdampingan, sambil gendong anak, bergandengan, pelukan (pengantin baru paling nih*) hehe, dan saling mengajak satu sama lain untuk berbarengan ke area resto.
"Yah sudah penuh nih duduk dimana kita?" Gerutu ayahzam.
Memang sepertinya cuma keluarga saya yang agak telat tiba di resto hahaa, tapi untung masih ada kursi kosong yang agak jauh dari panggung musik. Saat mengambil makanan, beberapa panitia mulai nyemparin, Pak Fuad dan Pak Ranu, ketua genk ahahaha. Saya sudah tau maksud dan niat mereka, pffftt.. Sebetulnya ini bukan pertamakalinya saya sering didadak MC atau bikin acara, tapi jujur saya malu-malu gitu.. di depan teman-teman ayahzam yang pada bawa istrinya masing-masing. Lumayan bikin grogi.
"Iye kak saya bisaji pade, sinimi rundown acarata!"
Pak Ranu dan Pak Fuad hampir berbarengan bilang, "Gak ada rundown acara... "
Matimija, ! saya membatin.
"Kreasi-kreasinya Bu Mannan aja, ayolah. Nanti paling perkenalan aja gitu sama games..." Bujuk Pak Ranu.
Akhirnya saya mengangguk, tapi sembari saya sudah mikir sih mau gimana nanti, gak mungkin saya maju, iya-kan kalau pada akhirnya akan nge blank. Abang dan Maraja masih makan sama ayahnya. Sesaat setelah itu, Pak Ranu mulai menarik atensi seluruh peserta yang hadir. "Malam ini kita akan ada acara ramah tamah dan beberapa games ya, langsung saja saya persilahkan, Ibu Mannan, untuk membuka acaranya..."
Saya pun maju kedepan, mengambil microphone dari Pak Ranu, abangzam ngikutin dari belakang, dia minta gendong masa' HAHA, untung ayahnya sudah siap-siap.
Saat semua mata sudah menghadap ke saya, Grogi! serius AHAHHA. Tapi ya saya teteup berusaha go it the flow aja. Pertama yang saya lakukan adalah meminta maaf kepada seluruh peserta yang hadir hahahahha. "Maaf ya ini saya didadak MC sama Panitia, terimakasih panitia sudah mempercayakan untuk membuka acara malam ramah tamah ini ke saya. Perkenalkan saya Qiah, istri dari Pak Mardiansyah Mannan." Semua pada bersorak #paandeuh hahaha*
Karena konsep acara malam ramah tamah ini adalah tukar kado, yang sebelumnya memang sudah diberitahukan untuk masing-masing buibu membawa kado dari rumah. Saya meminta bantuan ke Ibu Marlin, untuk bareng saya didepan ngaturin acara ini hihi, senangnya bu Marlin bersedia aja.
Saya meminta semua ibu-ibu untuk naruh kadonya di meja yang dekat saya, dan kembali duduk. Acara pertama saya buka dengan intro tentang reuni ini.
"Senang sekali ya akhirnya Reuni 1 dekade prodip STAN 2005 Beacukai XII ini jadi juga, eheheh setelah sebelumnya pasti banyak sekali pertimbangan-pertimbangan, salut untuk panitianya yang mempertemukan dan menyatukan kita di tempat yang cantik ini, malam hari ini. Tepuk tangan dulu dong untuk para panitia..."
Semua pun bertepuk tangan dan bersorak-sorak kenceng.
Sebetulnya saya masih bingung bagaimana alur mulainya tukar kado, pernah ada acara ulangtahun komunitas yang saya hadiri, acara tukar kado juga, tapi kado di simpan saat kita semua absen hadir. Jadi begitu datang, isi absen, simpan kado, dapat kupon nomor. Nah kupon nomor ini lah yang bakalan kita tukarkan dengan kado yang memiliki nomor sama. Tapi kasus ini beda, gak ada persiapan sama sekali semacam absen lah , spidol, kertas dan sebagainya hahahaha semua serba dadakan dan ikut alur aja gimana nantinya.
"Udah 12 tahun sama-sama tapi belum pernah gathering, saya rasa memang udah perlu ya... sampai akhirnya semua udah berkeluarga, perlu memang saling kenal..."
Saya nambah intro lagi, // banyak bacot dah ah lamaaa..// hahahahhaa akhirnya saya mulai kepikiran. Saya akan memanggil 4 orang ibu-ibu yang kadonya dipegang sama Ibu Marlin, untuk naik ke depan memperkenalkan diri, dan kado mereka aja saling tukar. NGEHEHEHEHE.
Empat kado sudah di pisahin Ibu Marlin, 4 ibu-ibu si pemilik kado tadi juga maju ke samping saya. Saya meminta mereka satu persatu menyebut namanya, nama suami, anak berapa, tinggal dimana.
"Assalamualaikum, nama saya Ani, istri dari Bayu, anak 2 dan stay di Makassar"
"Saya Yaya, istri dari Ranu, anak 2 stay di Jakarta..."
"Saya Fia, istri om Kimba, anak 1 stay di jakarta..."
"Saya Karina, istri Fikri, anak 2, stay di luwuk"
Nah, Ibu Karina sama Ibu Fiah tukeran kado deh, Ibu Ani dan Ibu Yaya juga tukeran kado. Begitu seterusnya dengan buibu yang lain, sampai akhirnya kado itu habis dibagikan. Paling seru setiap ibu-Ibu yang menyebutkan nama suaminya, saya minta suaminya berdiri untuk say hai, dan disorakin sama yang lain ahahahaa. Itu aja dibikin seru AHAAHHAHAHA.
Ada pak Bahar yang kemudian menyarankan saya untuk memimpin doa bersama, doa yang ditujukan untuk teman-teman angkatan yang sudah lebih dulu berpulang kerahmatullah, yang lebih dulu wafat. Saya merasa gak berhak memimpin doa itu, tapi karena sudah terlanjur timingnya jadi saya berusaha.
Selain gak berhak, saya orangnya suka cepat/duluan sedih kalau sama hal yang beginian. Saya cerita sedikit ya tentang 2 orang teman angkatan ayahzam yang wafat.
- Alhamrhum Fandi : Wafat tahun 2015 karena kecelakaan lalulintas di jalan tol Makassar, saat bertugas menuju bandara. Almarhum meninggalkan seorang istri dengan 3 anak lelakinya. Waktu wafat istrinya (kak Juju) sementara mengandung 9 bulan, seminggu setelah pemakamannya, anaknya yang bungsu lahir. Dan di gathering ini, kak Juju hadir, bawa si idil anak bungsunya.
- Alhamrhum Yanuar [satey] : Wafat bulan Maret 2016 karena kecelakaan saat olahraga menyelam. Almarhum belum menikah, tapi merupakan satu-satunya anak lelaki di keluarganya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa gathering di Lombok, adalah agar bisa sekalian menjenguk makam almarhum yang dimakamkan di Selong.
Saya lupa waktu itu bagaimana memulai doa, yang jelas saya terbata-bata, tersendat menahan haru, air mata saya sudah diujung sebenarnya, kerongkongan juga tercekat, berbicara sambil membayangkan saat mengingat bagaimana duka yang terlihat di wajah para suami kami mengetahui kabar bahwa teman angkatan yang sudah bagai saudaranya itu, meninggal. Tapi itulah yang memang terjadi. Semua harus menerima.
Saya juga membayangkan istri almarhum Fandi, kak Juju yang duduk di kejauhan sana sambil memeluk anaknya. Bagaimana perasaannya malam itu? kala semua berkumpul dengan keluarganya, menggenggam tangan suaminya, tapi demi Tuhan, kak Juju wanita yang kuat. Saya yakin almarhum hadir di tengah-tengah kebahagian kami saat itu. Kak Juju tak pernah merasa sendirian, pasti. Orang-orang disekelilingnya semua berhati baik. Teman-teman angkatan almarhum suaminya.
Saat semua kepala menunduk, doa mulai melangit sesuai dengan keyakinan dan agama masing-masing. Alfatihah... untuk almarhum kak Fandi dan almarhum kak Ynuar.
"Sayang... ngantukmi abang..." kode suami.
Dari sana memang terlihat abangzam sudah rewel grasa grusu, akhirnya saya meminta pak Ranu mengambil alih lagi acara hiburan berikutnya, karena memang masih banyak hadiah yang akan dibagikan. Sayangnya saya harus balik ke kamar menidurkan anak-anak yang sudah pada ngantuk, memang malam itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 kami masih saja seru-seruan.. hehehe saya dan beberapa ibu lain juga ikutan masuk ke kamar masing-masing, para bapak tentu saja masing stay di sana melanjutkan keseruan acara. kapan lagi kan ya....
Syukran Allah,
masih memberikan kami umur yang panjang
untuk tetap saling bersilaturrahim,
saling bersinergi, saling membantu, merangkul
dan saling memotivasi.
Sampai jumpa di postingan tentang gathering reuni ini lagi ya. masih ada loh hihi
Ternyata bukan cuma saya yang menunggak cerita liburan hahaha 😝 Serunya di liburan bareng teman angkatan kerja suami, apalagi ini untuk yang pertama kalinya. Kantornya Pai tiap tahun pergi liburan, tapi cuma ditempat wisata yang dekat-dekatji, belum pernah keluar Sulawesi.
ReplyDeleteaahhh iya dehhh dwii padahal pengen banget mi di post tapi apa daya lebih keduluan dedline postingan lain2 hahahah dan dominasi kemalasan gegara drakor eh hahaha
Deleteiya liburan gathering bgini keluar pulau langsung jauh, seru lohhhhh next time boleh di sarankan ke temannya ayah ghaza dwi :*
Serunya qiahh.. Jadi kita jg bisa akrab sama keluarga teman kerja suami di' 😍
ReplyDeleteiya kak , mulai mi ada group2 juga
Deletekarena dulu ada dharmawanita sekarnag gak adami, jadi inisiatifnya mami ibu2nya sendiri
acara reuni atau family gathering pasti selalu seru. apalagi jika bertemu teman-teman yang sudah belasan tahun belum berkabar..
ReplyDeleteJdi MC mmg butuh skill dan kepercayaan diri yang berlebih hehe, biar nda grogi di depan khalayk. Tpi klo sudah biasa sih mestinya sdh mampu menguasai panggung... mantap ceritanya...
ReplyDeleteAsyik banget deh family gatheringnya diadain di Lombok.
ReplyDeleteKalo didadak jadi MC, pasti Qiah bisa lah... Soalnya udah terbiasa tampil di depan umum, yekan?
Waaah serunya jadi MC dadakan :) ini cocok dengan pepatah "tiba masa tiba akal" hahaha maksa. Kadang yang dadakan-dadakan itu seru menguji spontanitas, tapi kalau MC dadakan begini kayaknya saya nyerah deh, selamat kak Qiah.
ReplyDeletedeh bagaimana itu rasanya didadak menjadi MC? haha
ReplyDeletekalau sudah biasa sih nda masalah ya, tapi kalau belum terbiasa apalagi menghadapi audiens yang kalem, mampus dah!
saya menyerah memang ma hahaha
apalagi nda ada ada rundown
Sy jd ingat dengn tmn angkatan di kmpus yg wafat saat sementra menyusun tugas akhir lapangan. Sungguh bertemu kembali dgn temn angkatan selama bertahun-tahun, apalagi dgn tmbhn anggota keluarga, adalah kesyukuran yg besar kepada Tuhan.
ReplyDeleteSeru banget acara gatheringnya alumninya kak. Diadakan di Lombok dan di tempat terbuka pula. Pastinya jadi momen yang berkesan ya kak.
ReplyDeleteWaduh klu ditunjuk jadi MC dadakan emang bikin grogi banget ya, tapi klu udah terbiasa mah pasti bisa walau groginya tetap ada😅
btw Jujur saya ikut terharu pas bagian pembacaan yang sekaligus mengirim doa untuk dua teman suami kak Qiah yang sudah lebih dulu berpulang itu. Apalagi salah satunya meninggalkan istri dan anak2 yg masih kecil. Ya, klu acara ngumpul-ngumpul gitu selain ada sukanya pasti ada sedihnya juga ya kak.
Wahwahhhh gathering ala-ala monte carlo ini kak😍 alam terbuka nda panas bisa menghirup udara dengan nyaman huuuu
ReplyDeleteJadi MC dadakan? wihhh selaluka bgtu kodong kalo di kampus. kalo ada acara kampus pasti langsungka dipanggil padahal saya nda dibilangi sebelumnya yah terpaksa saya bantu dan paling ku pelajari 15 menit dulu TORnya biar enak nanti arahkan audiens.
sukses terus kak qiah. duet maut jadi MC bolehlah yah wkwkwk
Dari sekian panjang postingan ini, saya fokusnya malah pada saat Qiah didadak jadi MC. Asik asik, jadi kalau ada acara AM berikutnya, kita sudah tahu siapa yang bisa jadi MC cadangan kalau MC utama mendadak ndak bisa hadir :P
ReplyDeleteWuahhh di Gili Trawangan? Sayangnya itu terjadi di tahun 2017 dan kita belum saling kenal ya kak. Kalau sudah kenal, bisa kopdaran kitahhh.
ReplyDeleteWalau saya gak tinggal di Gili Trawangan, tapi di Mataram. Bisalahh..diatur meetupnya.