Setelah menikah, bentuk tubuh seorang wanita adalah yang paling utama di perhatikan warga sekitar. Tetangga, kerabat, teman-teman, dan bahkan keluarga sendiri.
Waktu gadis berta badanku cuma sekitar 45-50kg aja, paling senang kalau ada di 50kg tapi sayangnya bb yang 50kg itu suka gak bertahan lama, biasanya langusng turun lagi ke 47kg dan stuck di 45kg. Setelah nikah, bb saya gak berubah kecuali saat hamil. Masa kehamilan, bb saya naik menjadi 66kg. Senang banget saya HAHAHAHA akhirnya gemuk. Cuma sayangnya, pergelangan tangan saya masih terlihat biasa aja yang mengembang itu pipi, bahu, betis dan perut tentunya hihihihi.
Saya pernah nge-block teman, hanya karena saat kami ketemu, setelah cipika cipiki, dia bilang begini, "Kurusmu say, sakit kah?"
Saya cuma senyum dan bilang, "Gak ji kak, alhamdulillah sehat."
Awalnya saya mau berlama-lama ngobrol sama dia, malah saya langsung pamitan aja, "Duluan ka kak nah, daagh..." KZL !
HAHAHA se-baper itukah?
Emang pernah saya gemuk banged sampe harus dinyatakan sakit karena kurus?
Lagian kalau kurus apa harus orang dibilang sakit?
Andai ketemu saya di rumah ya bisalah nanya seperti itu, lah ini ketemunya di Mall.
Bener banget deh kata kak Ery tentang etika berbicara dan bertanya mengenai hal-hal yang masuk ranah pribadi tiap orang. Nanya-nanya soal body itu termasuk tabu untuk dibicarakan. Baca postingannya di blog kak Ery.
Bagi sebagian orang mungkin merasa memiliki badan yang kurus adalah anugerah. Tapi pernah gak sih mikir kalau ada juga yang merasa kalau punya badan kurus itu bikin kurang percaya diri?
Ya, ada loh. Saya!
Saat berada dalam kondisi ini pasti dong saya pengen untuk bisa menggemukan badan.
Trus kalau sudah nikah dan punya anak, biasanya badan wanita cenderung naik, kalau gak naik atau gak gemuk juga?
kenapa?
Apa berarti hidupnya tidak tenang?
Apakah sebegitu layaknya dapat perkiraan, "Gak bahagia..." ?
Kenapa ya selalu dikait-kaitkan badan kurus itu sama dengan kurang bahagia? Oh please... Bukan berarti perempuan gemuk juga sudah bahagia. Tetangga saya ada yang gemuk tapi selalu curhat kesedihan dan kegalauan soal rumah tangganya, dimana suaminya sering pergi tanpa pamit gak tau kemana, pulang gak bawa apa-apa. Dia gak kurus-kurus juga.
Saya termasuk seorang istri yang berusaha keras agar gemuk, memasak yang enak-enak dan bergizi, beli dan minum segala susu yang dipercaya bisa menaikkan badan, itu semua cuma karena pengen menampik prasangka-prasangka orang.
Service dari suami gak bagus lah
Makan hati lah,
Stress karena perubahan hidup lah
Pokoknya segala macam prasangka, Saya pernah mendiskusikan ini ke suami, suami tentu senang kalau saya berhasil program penggemukan, tapi dia gak mempermasalahkan soal kekurusan saya. Karena apa? Karena dia tau dia membahagiakan saya kok, hehehehehhe.
Gen yang menyebabkan tubuh kurus menurun ke tubuhmu dari orangtua atau dari kakek nenek.
Bukan karena sakit.
Orang kurus itu dilahirkan dengan sistem metabolisme yang sangat tinggi. Mereka boleh makan apa saja yang mereka mau kapan saja tanpa harus takut mengalami kegemukan.
*HOREEEEE* (asal tau healthy food juga dong ya)
Selain itu, saya juga udah sering baca-baca artikel saat saya melakukan yang namanya Program Penggemukan hihihi. Dan ternyata penyebab tubuh kurus dan sulit gemuk bisa juga karena adanya gangguan metabolisme di dalam tubuh.
Karena itu sebanyak apapun kamu makan akan langsung cepat dibakar oleh tubuh dan menjadi energi, tanpa sempat diserap terlebih dahulu zat gizi dan nutrisinya oleh tubuh.
So, ya ada enak dan gak enaknya memang dengan body yang saya miliki sekarang. Enaknya ya semua baju fit on me, all size! tapi saya biasanya milih-milih pakaian saya, yang mana yang bagus dikenakan sama orang kurus heheheh biasanya layered gitu.
Sedangkan gak enaknya, ya teteuppp prasangka orang itu loh yang mengira kurus itu sakit. -_-
Ya bisa jadi motivasi saya juga sih untuk tetap rajin menjaga kesehatan, yang awalnya saya malas olahraga dan cuekan sama bentuk tubuh, akhinrya ya mencoba untuk olahraga secara teratur.
Pokoknya ya yang penting sehat :)
Jangan lupa juga mampir di postingan Teteh Awie yang negabahas juga tentang body ini hehehe. Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Yang namanya hidup ya... Kurus dikomentarin, gemuk diketawain. Tuh orang2nya maunya apa sih?! Minta disumbat mulutnya kali yee.. Hahaha
ReplyDeleteHAHAHAHAH betul kak
DeleteHeheheh, benar kak qiah ada juga temanku banyak sekali makannya dia tdk perna kenyang2 tpi bagus di jg gk bisa gemuk2....
ReplyDeleteJadi bisa makan aja boleh tanpa takut gemuk
ihihihiy itu tuh enaknya orang kurus hehehe
Deletefor reminder ny aya harus tau healthy food juga
Kak qiah, aku banget ini susah sekali gemuknya. Diantara teman2 makan paling banyak tapi badan paling kurus. Sebelum nikah beratku 37 kg, setelah nikah naik turun. Gemuk kalau pas seatap sama suami, pas LDR turun lg jadi 40 - 41 kg. Waktu di Maroko seatap lama tembus sampai 45 kg. Ditinggal suami balik lagi ke 41 kg.
ReplyDeletehaaa masa?
Deleteaku ga nyangka kamu 41 kg
waktu kita ketemu dulu kirain BB kamu lebih dari aku lohh
Rempongnya di orang-oraang, iya sebel kalo dibilangin lagi sakit ya huhu...
ReplyDeletehahahah demi menjaga prasangka orang ke kita untuk tetap baik ya
Deleteusaha juga ituu
Haha skrg beratku dibawah 50 terus, apa nnti kalau sudah menikah akan meningkat? Hahaha duh kak, kaak panggil panggilma kalau pi makan makan dalam proses penggemukan *eh hehehe
ReplyDeletedeh segerami ayooo
Deletekalori non kalori
amba' semua
komunitas antebasss hahahahaha
Qiah sama kayak aku, kurus karena memang udah turunan dari keluarga 😁. Gapapa kurus yang penting hati bahagia dan damai yaa.
ReplyDeleteiya kan kak yang pentin ghati damai
DeleteMalah saya pengen kurus lagi qiahhhhh... sekarang nyium bau makanan saja lari ke kanan itu timbangan hehehhe
ReplyDeletedeh pengenku kayak kak Unnaa haha
Deleteah manusia di'
ga ada syukurnya eh
hahahah
Sama kak qiah, kalo gendut, gendutnya di pipi heuhe
ReplyDeleteTapi aku teh masih jomblo, jadi masalah berat badan belum terllau sensitif untuk dibahas :D
HEHE
nah berarti masih aman hahahaha
Deletekalo udah nikah auh sorotan tuh huhuhu
Ja gan khawatir. Pipinya sdh tembem tuh asal jangan sebesar bakpao ya Qiah wkwkwk
ReplyDeleteSaya juga susah naik BB. Cuma naik drastis saat hamil. Hehehe.. Kurus atau gemuk, yang penting sehat :)
ReplyDeletesaya sih...Bersyukur ajalah krn kurus. mau makan apapun gak usah worry. yg penting sehat aja
ReplyDeleteklo makin gemuk berarti suami sukses bikin makmur hehe
ReplyDeleteTerlepas dari omongan orang yang penting PD aja kak Qiah. Bodo amat apa kata orang. Yang penting kita bisa menunjukkan kalau kita bisa berkarya. Dan yang penting lagi, penampilannya kak Qiah saya sukaaa. ☺️🙂
ReplyDeleteSaya mau komen tapi sepertinya harus hati-hati sekali
ReplyDeletepersoalan sensitif soalnya hahaha
harusnya Qiah bersyukur, sudah punya anak dua tapi masih langsing
masih bisa menyamar jadi anak kuliahan hahaha