Salam semua,
Ini pertamakalinya saya mengunjungi La piccola cafe.
Cafe yang identik dengan suasana homey negara Italy yang ada di tengah kota Makassar. Saya sudah lama dengar tentang cafe ini dari beberapa teman, katanya ada cafe yang pizzanya itu asli orang Italy yang buat, dan tempatnya juga seringkali saya lewatin. Cuma entah kenapa belum berkesempatan mampir di sana.
Dan minggu lalu akhirnya kesempatan itu datang ke saya, diinvite teman-teman blogger lainnya untuk meetup dan lunch di sana, di La Piccolla Cafe. Sebenarnya saya pikir siang-siang tuh enaknya ke tempat yang dingin kali ya, mall gitu, saya khawatir di sana akan panas karena melihat lokasinya di dekat pantai losari, Jl Lamadukelleng no 82, pas diujung jalan berbelok ke Haji bau.
Tapi ternyata saat sampai di sana, serrrrrrr.. di sambut dengan sapaan "Ciao bellaa..." dari beberapa pramusaji yang cantik-cantik, dinginnn dan seperti ada angin sepoi menyambut. Gak sepanas yang saya kira, saya suka hawanya, terang tapi tidak silau, dan tidak pengap, cafe dengan suasana rumah-rumah yang ada di Italy ini punya cukup pendingin ruangan yang menyegarkan.
Sampai di sana, sudah ketemu dengan teman blogger lainnya, karena memang dasar blogger ya, kita ngebahas dulu soal deorasi cafenya. Katanya ownernya gak mau disebut ini cafe, lebih suka kalau disebut sebagai warung atau kedai, hehe.
Yang saya pernah baca sih memang hunian Italia punya ciri khas kaya akan tekstur. Seperti cafe bernuansa Europ yang di Makassar, yang pernah saya datangi memang ciri khasnya itu ada pada dindingnya yang bertexture. Sama seperti La Piccola ini, dindingnya batu bata yang dibiarkan natural tapi sudah diperhalus. Dekorasinya memang memberi kesan hangat pada ruangan karena catnya didominasi warna hangat seperti krem, cokelat muda, orange muda, pastel, atau cokelat kemerahan. Warna-warna itu beneran mewakili gaya desain interior ala Italia yang klasik dan romantis.
Walldecornya juga dihiasi dengan ranting-ranting pohon, gambar-gambar vespa dan mobil VW mini bus dengan warna bendera negara Italia, Hijau putih dan merah. Ada beberapa frame foto owner dan chef nya beserta keluarga chef-nya yang bule , terpajang di dinding. Cuma saya kurang srek aja sama baju-baju pemain bola Italy yang dipajang di dindingnya, seperti merasa kaos olahraga itu gak nyaman dilihat saat makan HEHEHEH.
Yang paling loveable adalah taplak meja, sarung kursi dan gordennya. Motif kotak-kotak merah putih, kayak di Bali biasanya motif kotak hitam-putih gitu. Oh iya ternyata motif kotak-kotak merah putih itu motif khas Italy loh, dan termasuk salah satu motif pakaian tradisional benua Eropa. Dan katanya material kain itu di beli langsung oleh ownernya di Italy.
Karena kedainya kecil sesuai namanya La Piccola yang in English artinya "The Small One" makanya tidak cukup banyak kursi, ada satu meja memanjang yang cukup untuk ber 6-8 orang, kami duduk di situ, dan di sisi kiri ada meja untuk 2 orang, di depan dan belakang ada meja ber-empat. Jadi ini dempetan antara meja, makin dekat makin akrab. Konsepnya memang homey jadi pengunjung bisa merasakan keakraban juga karena saling berdekatan.
Kami disajikan menu pembuka, yaitu garlic breads yang diatasnya ada tomato dan parmesan, seperti makan burger tapi ini beda gitu karena rotinya dipotong kecil-kecil.
Menu pembuka lainnya adalah popcorn, saya belum sempat coba sih tapi kata Dwi, yang duduk di sebelah saya, popcornnya enak, rasa dan texturenya mungkin ya. Di Lapciccola disediakan infused mineral water yang bisa bebas kita isi dengan kelas kita, diletakkan di dekat meja open kitchen.
Chef Giovanni "Nanni" Marras
La piccola cafe ini dibuka dan didirikan langsung oleh Chef Nanni Marras bersama istrinya yang orang Sulawesi (Tionghoa-Mamuju), pada September 2017.
Chef Nanni sendiri "tiba" di Makassar itu sejak tahun 2016 dan bekerja sebagai Chef De Cuisine di hotel The Rinra selama setahun.
Dan alasan mereka mendirikan La Piccola itu karena chef Nanni ini kangen sama kampung halamannya gitu di Italia, dan selama dia di Makassar belum pernah menemukan rasa yang khas itali yang bisa mengobati rasa rindunya dengan makanan khas Italia, juga tentang budayanya.
Nah jadinya mereka berdua berpikir kenapa gak mendirikan warung yang menjual jajanan khas Italia aja di Makassar. Sebagaimana yang kita tau itu ya kalau makanan khas Italia ya Pizza dan Pasta. Dua macam menu itu juga yang disajikan di La Piccola
Kendalanya mungkin ada pada bahan-bahan, tapi Chef Nanni mengimprovisasi bahan-bahannya karena ingin juga meyesuaikan dengan selera orang Makassar. Dan Chef Nanni ingin menyajikan makanan yang HALAL. Chef sendiri yang menegaskan kalau di La Piccola ini semua bahannya fresh dan halal, tiap pagi chef jalan ke pasar membeli bahan-bahan, karena chef gak mau pakai bahan yang gak segar, itulah mengapa pizzanya yummy :)
Untuk isian berupa beff nya juga, chef sendiri yang asapin, dia gak beli instan. Dan dagingnya menggunakan daging sapi, gak pakai (maaf*) pork dan bahan-bahan yang dilarang.
Untuk harga nya (silahkan liat di foto menu) memang terbilang agak mahal, tapi jangan langsung males ya,. seporsi spaghetti itu porsinya gak "pelit" porsinya termasuk banyak kalau sendiri, kalian kenyang, lagipula toping spaghetti nya juga tidak "biasa aja" selalu ada taburan-taburan lezat yang menambah cita rasa dan tentunya khas Italia.
Pizza dengan harga 40-80ribuan itu juga bisa kalian nikmati ber-dua sampai empat orang karena di La piccola ini hanya menyajikan pizza dalam satu ukuran, yaitu diameter 35cm , gak ada pizza kecil gak ada pizza besar. Semua satu ukuran karena katanya itu termasuk budaya di Italia, konsisten terhadap ukuran pizzanya.
Di La Piccola ini kalian bisa menyaksikan langsung bagaimana pizza kalian dibuat, karena kedai ini konsepnya juga open kitchen.
Kenapa open kitchen?
Karena "the original pizza" di Italia dibuat untuk disaksikan bersama, agar semua orang menghargai budayanya, dan chef Nanni mendirikan kedai pizza ini bukan sekedar membuat makanannya tapi juga share tentang budaya orang Italia dalam passion memasak.
Karena para pembuat pizza di sana itu menganggap adonan pizza sama seperti makhluk hidup yang sensitif, harus diperlakukan dengan lembut agar tidak merusak adonan atau adonannya tidak sobek.
Jangan percaya pizza yang keluar dari dapur ke hadapan kalian kalau kalian tidak liat sendiri proses pembuatannya. Itu tuh di Itali begitu tuh. heehhehe beda ya dengan pizza tiga huruf, dapurnya jauh di belakang. Kalau La piccola ini gak, mereka mengutamakan unsur budaya juga. Jadi pelanggan bisa liat cara pizza mereka dibuat.
So, ya menu apa saja yang jadi pesanan kami waktu itu ?
Margerittha Pizza
Pizza yang di taburi saos tomat, mozarella dan oregano
Black Pizza La Piccola
Dalam rangka first anniversary La piccola cafe merilis menu barunya, yaitu black pizza. Black Pizza ini ada smoked beed, mozarella, dan lainnya (silahkan liat di foto) tepung yang digunakan yang bikin pizzanya "black" gitu adalah moscula powder yang punya kelebihan membantu pencernaan.
Spaghetti Al Granchio
Sesuai namanya, al granchio yang in english "with crab" jadilah spaghetti ini ada yang jagain, hahahaha sebenarnya saya agak takut gitu karena ini kepitingnya posenya kayak lagi megangin spaghetthinya dengan tatapan tajam, takut kalau kepiting itu masih idup dan tetiba capitnya menerkam tangan saya HAHAHAHAHA.
Tapi gak ya, hihi kepiting ini sudah direbus sedap dan matang pastinya siap kalian nikmati bareng spaghetti, buka cangkangnya dan dapat telur kepiting yang orange sedap di dalamnya, campur dengan spaghetti, nyesssssss rasanya di luar bayangan saya, ini asli yummy bangetttt. RECOMENDED kalian harus pesan ini kalau ke La Piccola.
Sebagai tambahan lagi, Chef Nanni bilang pizza yang di buat di La Piccola ini gak cuma bisa di cocol saos sambal aja, tapi bisa juga dengan sambel tumis cobek-cobek khas makassar loh. Yup di Lapiccola semua makanannya bisa kallian campur sambel tumis cobek-cobek. Saya udah cobain sambel tumisnya dan TOP BANGET! MANTUL cobeknyaa,, dan ternyata makan sama spaghetti itu ndesssss banget jadinya.
Kalian kapan mau ke La Piccola ? jangan lama-lama karena ada promo anniversary mereka yang akan diperpanjang sampai tgl 31 Oktober nanti.
Cukup dengan 50.000,- kalian bisa dapat pizza dengan teh manis loh, pizza nya bisa porsi ber dua sampai empat orang. Murah kannnn? apalagi sampai sana kalian bisa foto-foto selfie ala suasana Italia.
Tips dari saya kalau kalian mau ke La Piccola cafe dan berniat untuk foto-fotoan,
- Boleh datang siang atau sore hari untuk dapat cahaya yang cucok tentunya.
- Bawa lensa wide lebih disarankan, kalau lensa fix boleh di 27-35-dan 50mm aja
- Pakai baju yang trendi, edgy, gypsi
- Warna baju yang oke biar fotonya on point itu warna biru dongker, hijau terang (tosca), mustard. Hindari warna putih, hitam, dan merah :D
- Jangan lupa ajak saya.
Sampai jumpa di post review selanjutnya ya
Duhh.. Saya pengen banget pizza-nya.. Bikin lapar. .
ReplyDeleteOpen kitchen sangat kami sukai soalnya kalau bawa anak bisa sekalian melihat dan belajar.
ReplyDeleteBtw saya jadi gagal fokus sama taplak, gorden dan topi chef nya soalnya sama merah putih dengan taplak meja di rumah hehehe
Iyaaa mbak anakku juga kemarin takjub2 liat adonan dilempar2 gitu buat pizza hhe
DeleteWah kak kedai yang sangat recommended, spotnya instagramable banget kak, dan yg tdk kalah adalah penyajian makanan dengan bahan bahan yang halal. Karena itu juga cukup berpengaruh dlm mendirikan bisnis kuliner di Indonesia. Makasih kak qiah atas infonyaa ��
ReplyDeleteBetul, masyarakat yg kuliner non halal kan minoritas jadi akan rugi aja kalo ga diperuntukkan ke mayoritas
Deletewah..ini taplak meja dan gordennya udah ala ala italiano aja nih..pastikan jangan pakai baju tartan juga ya kalau kesana..
ReplyDeletesuka deh sama foto2nya mbak..bagus bagus
Hahahahahah betul sarahhh jgn pake baju tartan ke sana hihihihi kurang apikk
DeleteWah konsep ooen kitchen emang menarik jadi transparan hehe..btw sebagai penyuka pizza kutergoda nih dgn tampilannya...hmm
ReplyDeleteIyaaa mbak menggoda pizzanya topingnya itu logg
DeleteWuidih pizza! Kriuk-kriuk ini mah. Dan yang black, tampan enaaaaak. :)
ReplyDeleteHahaha tampan mbak ? Tampak ya hihihi typo . Iya the original pizza kriuk
DeleteAsli mba jadi lapar hhh...kayakny kriuk bngt y pizza nya
ReplyDeleteWow open kitchen... bisa sekalian liat teknik masaknya... seru ^_^
ReplyDeleteiya saya jadi tau akhirnya hahaha pizza ternyata harus di lempar dlu wkwkw
DeletePertama aku teresan sama dekorasinya itu. seperti dapur italia klasik. yang kedua ama chefnya, paling suka kalau orangnya memang asli dari mana makanan itu berasal. paling ngga citarasa otentik pasti ada disana. Ketiga. semua menunyaaaa cucokkkk banget!
ReplyDeletebetul memang kalao langsung dari asalnya pasti beda dan berkesan banget ya
DeleteKeren ya, kedainya khas Italy banget tapi mengutamakan halal juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Makassar.
ReplyDeletebetul
Deleteaku kagum sama chef nya
soalnya juga bisnis kuliner di Makassar memang kalo non halal akan sepi loh hihihihi
Bener ya tempatnya otentik banget... Ada gak ya di bekasi ini pizzanya.
ReplyDeleteduh kakak, itu pizza nya bikin ngiler
ReplyDeleteAku suka desain ruangannya Mba. Benaran bikin adem. Ini pizza bikin ngiler..
ReplyDeleteHaduh mbaa, kepitingnya bikin ngeces deeh, sedap pastinya.
ReplyDeleteInteriornya oke yaa, makan jadi nyaman di situ
boleh nih mbak, aku suka banget dengan pizza tapi belum eprnah cicip yang item
ReplyDeleteDekorasi ny cakep kotak merah putih JD rame , sayang jauh jadi pengen coba
ReplyDeleteoh baru ngeh dengan budaya Itali yang pizza hanya satu ukuran. Berarti memang makan pizza tuh enaknya rame-rame, yaa.
ReplyDeleteMyfoottrip dot com
Aq liat pizzanya jadi laper trus ada rasa kepiting lagi
ReplyDeleteAnak anakku suka banget ya pizza, satu anak bisa habis seloyang size medium. Terutama yang full kejunya
ReplyDeleteDuh jadi penasaran banget sama cafe ini, pengen ngerasain pizzanya
ReplyDeletewaaaahhhhh kerennnn >,< Tjakep!
ReplyDeleteterniat banget, jadi ngerasa di Italy beneran dengan suasananya yang ahhh vina pen kesanaaaaaa
Salah focus sama kepitingnya...... OMG... My favorite banget tu kepiting....
ReplyDeleteMinggu lalu sy sempat lewat depan kafe ini, trus bergumam dlm hati, kayakx ini kafe baru deh di mks. Eh tak tahunya pas pulang rumah dpt undangan ke kafe ini tp sayang sekali sy gk bisa hadir krn ada kepentingan lain.
ReplyDeleteWih ini mi aslinya, orang Italia pemiliknya. Jadi bisa mi kita bayangkan begini yang di Itali.
ReplyDeleteBTW itu sapaan khasnya: "ciao bella" mau ji kayak bahasa Makassar dih :D
tempatnya asyik banget yah ! detail pula
ReplyDeleteCafe ini juga dulu sering saya lewati kak dan in my feeling : "Hmmm.. kuliat2i jeko dulu! Tunggumi habis gajian!". Weekend kemarin akhirnya bisa kesini juga, owner dan mba2nya ramah2, makanannya enak dan yang bikin betah nongkrong disini karena wifinya kencang bingit hahahaa.
ReplyDeleteBingung nih mau foto-foto atau makan, itu kepiting manggil-mangil banget
ReplyDelete